Yusril: PDIP Vs KPK Ngeri-ngeri Sedap
ewat akun Twitter pribadinya @Yusrilihza_Mhd, mantan menteri Kumham itu meminta Hasto untuk membuktikan pernyataannya tentang pertemuan tersebut.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra angkat bicara terkait dikut bicara tentang beberapa pertemuan dan lobi politik Abraham Samad yang ingin maju mendampingi Joko Widodo menjadi cawapres dalam Pilpres 2014 yang diungkap pelaksana tugas (Plt) Sekjen Hasto Kristianto.
Lewat akun Twitter pribadinya @Yusrilihza_Mhd, mantan Menteri Sekretaris Negara itu meminta Hasto untuk membuktikan pernyataannya tentang pertemuan tersebut. Sebaliknya, jika Hasto melakukan fitnah maka dirinya menyarankan agar Hasto ditindak.
1. Perseteruan PDIP-KPK mulai siang ini, kalo meminjam istilah Sutan Bhatoegana makin "ngeri2 sedaaap" saja
2. Tapi ibarat kata orang Melayu Medan "awak ini apalah, lalatpun tak mau hinggap". Jadi awakpun nonton saja apa yg terjadi
3. Segala tudingan Hasto sore ini sudah dibantah sama Jubir KPK dan dikatakan "fitnah"
4. Hasto harus tunjukkan alat2 bukti yang lain dong selain para saksi pertemuan dg Pak AS
5. Sebaliknya kalau Hasto memfithah, ya jangan didiamkan dong. Laporkan Hasto ke polisi. Wah tambah ngeri2 sedaaaap...
6. Mestinya Hasto gak ngomong doang, upload dong rekaman pertemuan yg Pak AS dibilang pake masker&topi kaya ninja itu. Awakpun mau nonton jg
7. Apartemen Capital masa sih gak punya rekaman CCTV Pak AS yg dibilang datang pake masker dan topi kaya ninja itu
8. Atau foto2 pertemuan Pan AS dg para petinggi PDIP. Awakpun mau lihat. Masa Pak hasto gak punya hehehe
Seperti diberitakan, Hasto menuding Abraham berbohong tak mengakui tulisan "Rumah Kaca Abraham Samad" yang ada di Kompasiana. Di dalam tulisan itu, diceritakan soal manuver Abraham mendekati PDI-P.
"Memang terjadi pertemuan antara petinggi PDI-P, partai koalisi dengan Abraham Samad. Saya sendiri menjadi saksi pertemuan itu," ujar Hasto di Rumah Cemaran, Jalan Cemara, 19, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/1/2015).
Hasto menyebut, pertemuan antara kekuatan politik pengusungJokowi sebagai calon presiden dengan Abraham Samad beserta tim yang mengusungnya terjadi lebih dari lima kali. Hasto tidak ingat di mana saja pertemuan berlangsung. Saat itu, Samad menyampaikan keinginannya untuk mendampingi Jokowi sebagai calon wakil presiden.