Pengamat: Publik Menagih Nawa Cita Jokowi
Direktur LIMA, Ray Rangkuti mengatakan, publik saat ini menagih janji kampanye presiden Joko Widodo yang tercantum dalam Nawa Cita.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti mengatakan, publik saat ini menagih janji kampanye presiden Joko Widodo yang tercantum dalam Nawa Cita. Menurutnya, Nawa Cita tersebut yang dijadikan Jokowi menarik simpati masyarakat.
"Publik menagih cita-cita Nawa Cita. Ikatan publik dengan politikus itu tergambar dalam Nawa Cita," kata Ray dalam diskusi SmartFM bertema 'Publik dan Politik' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/2/2015).
Ray menuturkan, Jokowi saat melakukan kampanye menawarkan program Nawa Cita untuk mendapat suara rakyat.
Dan rakyat pun berhak menagih janji program-program Jokowi tersebut karena saat ini mantan Gubernur Jakarta itu sudah berhasil menduduki kursi kepala negara.
"Jokowi menawarkan program Nawa Cita untuk mendapatkan suara rakyat," tandasnya.
Berikut isi Nawa Cita:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara,
melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan
terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia Sejahtera" dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan
mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti
pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi
pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.
9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.