Pemuda Indonesia Tolak Indonesia Jadi Asbak Dunia
"Pemuda-pemudi Indonesia menolak dijadikan sasaran penjualan industri rokok."
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bundaran Hotel Indonesia (HI) seketika dimerahkan oleh sekelompok orang dari Smoke Free Agents, sebuah komunitas pemuda pemudi yang peduli terhadap pengendalian tembakau.
Menggunakan seragam serba merah, mereka membawa bola dunia raksasa menunjukkan Indonesia dijadikan sebagai asbak dunia oleh industri rokok. Sosialisasi mereka di area car free day menjadi daya tarik tersendiri.
"Pemuda-pemudi Indonesia menolak dijadikan sasaran penjualan industri rokok dan memerjuangkan haknya untuk dapat tumbuh dan berkembang sesuai amanat UUD 1945," ujar Ricki Cahyana, salah perwakilan SFA, Minggu (15/2/2015).
SFA bersama sejumlah komunitas seperti Keren Tanpa Rokok, Good Life Society, Indonesia Bebas Rokok, Klub Jantung Sehat Remaja, menuntut pemerintah meratifikasi Framework Convention Tobacco Control (FCTC).
Mereka mencontohkan hampir 90 persen negara-negara di seluruh dunia sudah memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakatnya termasuk tiga negara produsen tembakau terbesar yaitu China, Brazil, dan India, dengan meratifikasi FCTC.
Komunitas peduli pengendalian tembakau ini meminta adanya larangan total iklan, promosi, dan sponsorship iklan rokok, dan perlunya peraturan kawasan tanpa rokok (KTR). Mereka juga menyarankan kenaikan cukai rokok setinggi-tingginya.
Selain itu, pemerintah juga harus mendukung petani tembakau saat ini untuk menanam tanaman alternative lainnya yang memilikii nilai ekonomis. Ini sebagai langkah untuk mengurangi konsumsi tembakau bagi perokok aktif.