Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Rumah Komjen Pol Budi Gunawan di Jalan Duren Tiga Barat, Pancoran, Jakarta, menjadi tempat yang sulit didekati oleh wartawan semenjak jenderal bintang tiga tersebut ditetapkan sebagai tersangka.

Bagaimana tidak, puluhan polisi baik yang berseragam dinas maupun yang mengenakan pakaian preman selalu berjaga disetiap pintu akses menuju depan rumah berlantai dua tersebut.

Dengan alasan wilayah steril, para polisi yang kebanyakan berasal dari kesatuan Brimob tersebut selalu menghalau wartawan yang mencoba mendekati rumah dengan pagar setinggi dua meter itu. Apabila nekat, maka wartawan harus siap menerima bentakan dari para polisi penjaga rumah BG itu.

Seperti yang terjadi pada Rabu malam, (18/2/2015) pukul 19.00 Wib. Sejak dari jarak 200 meter menuju rumah BG, para polisi sudah memantau gerak gerik wartawan yang mencoba mendekat. Polisi langsung menghadang dan dengan gaya arogan langsung memberondong pertanyaan kepada wartawan.

"dari mana?"
"Mau kemana?"

Apabila diketahui tujuannya adalah rumah BG maka wartawan diminta untuk menunggu dari jarak yang cukup jauh dan di tempat yang posisinya sulit untuk memantau rumah BG.

"Di sebelah sana aja mas, dekat empang," ujar salah satu polisi ke arah tempat yang jaraknya kurang lebih 300 meter.

Bahkan ketika wartawan hendak membeli makanan dan minuman di warung yang berada di samping rumah BG, polisi tersebut terus mengawasi dengan berdiri di belakang wartawan sambil menenteng senjata. Persis seperti mengawasi narapidana.

Wartawan hanya bisa mengamati rumah BG ketika berada di warung tersebut. Pantauan Tribunnews, di depan rumah BG tampak enam polisi berpakaian preman dan belasan polisi berseragam dinas. Pagar rumah BG sendiri tertutup rapat. Sementara itu dua pintu jalan menuju rumah BG ditutup portal.

Para polisi secara bergantian berjaga di pintu masuk tersebut dengan tenda doom sebagai tempat istirahat yang berada di halaman mesjid sebrang rumah BG.