Jokowi Diminta Segera Singkirkan Brutus di Kabinetnya
Direktur Studi Demokrasi Rakyat, Hari Purwanto menduga ada "Trio Brutus" di pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Studi Demokrasi Rakyat, Hari Purwanto menduga ada "Trio Brutus" di pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Ketiga brutus itu yang membuat kinerja kabinet Jokowi-JK semakin amburadul dan tak maksimal.
Trio Brutus dimaksud adalah Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, dan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Hari, langkah Andi dengan sengaja memasukkan Teten Masduki menjadi staf, agar sebagai jembatan penyetiran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Sementara Luhut Panjaitan ditudingnya sebagai informan ring satu untuk dibocorkan ke luar, termasuk kepada lawan-lawan politik Jokowi di pemerintahan.
"LP memiliki kedekatan dengan Golkar terutama Aburizal Bakrie. Sehingga peranan LP untuk hambat komunikasi kelompok PDIP bisa terlihat, karena kawan strategis LP adalah Aburizal Bakrie. Studi kasusnya yakni kasus Lumpur Lapindo. Jadi keberadaan LP lebih mewakili kelompok pebisnis terutama Aburizal Bakrie," kata Hari di Jakarta, Senin (23/2/2015).
Terakhir yakni Rini Soemarno. Menurutnya, adik kandung Ari Soemarno ini yang mendorong terciptanya ide Penanaman Modal Negara (PMN) untuk 40 BUMN.
"Itu hanya akal-akalan Rini Soemarno untuk merampok keuangan negara dan membesarkan bisnis pribadi. Bahkan distorsi informasi sering dilakukan oleh Brutus ketiga ini kepada Jokowi," ujarnya.
Karena itu, saran dia, Jokowi harus segera mengambil tindakan tegas terhadap ketiga orang ini. itu penting guna mencegah semakin panjangnya polemik di tubuh pemerintahannya.