Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hakim Sarpin Rizaldi: Saya Bertanggungjawab Kepada Tuhan

Sarpin Rizaldi, Hakim tunggal yang menangani gugatan praperadilan Budi Gunawan melawan KPK, mengaku tidak mau ambil pusing dengan hujatan

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Hakim Sarpin Rizaldi: Saya Bertanggungjawab Kepada Tuhan
Tribunnews.com/Dany Permana
Hakim Sarpin Rizaldi 

Tribunnews.com, Jakarta - Sarpin Rizaldi, Hakim tunggal yang menangani gugatan praperadilan Budi Gunawan melawan KPK, mengaku tidak mau ambil pusing dengan hujatan dan cemoohan banyak orang karena putusannya pekan lalu.

Sarpin dalam putusan sidang praperadilan mengabulkan sebagian permohonan gugatan praperadilan pihak BG, dan memutuskan penetapan tersangka oleh KPK tidak sah.

"Hasil putusan saya itu, saya pertanggungjawabkan kepada Tuhan, jadi saya tidak peduli apa yang dikatakan orang," tuturnya.

Dengan tegas Sarpin mengaku siap berhadapan dengan Komisi Yudisial jika terdapat pelanggaran kode etik dalam sidang praperadilan yang dipimpimnya dalam kurang lebih sepekan tersebut. Namun Sarpin mengatakan tidak akan memenuhi panggilan KY, apabila materi yang dipermasalahkan adalah masalah perkara dan teknis persidangan.

"KY, sah-sah aja (memanggil), Cuma saya engga akan datang, buat apa, kalau itu masalah teknis," paparnya.

Baginya permasalahan dengan Komisi Yudisial sudah tuntas. pasalnya menurut Sarpin dalam tujuh hari pelaksanaan praperadilan, KY selalu hadir dan menyebutkan tidak ada masalah etika dalam gelaran sidang.

"Menurut saya sudah clear, dalam setiap sidang, KY selalu hadir secara bergiliran, dan bisa dilihat ada engga pelanggaran etik yang saya buat," ujarnya.

BERITA TERKAIT

Sarpin mengaku sejauh ini masih diam saja mengenai komentar sejumlah pihak yang menyudutkannya karena telah mengabulkan permohonan praperadilan Budi Gunawan melawan KPK pekan lalu. Menurut Sarpin, hal itu lantaran dirinya tidak diperbolehkan berkomentar mengenai perkara.

"Selama ini saya diam, karena secara etika dan aturan saya tidak diperbolehkan berkomentar mengenai perkara yang ditangani," katanya.

Selain itu menurut Sarpin dirinya juga bukannya takut berkomentar setelah putusan sidang. Hanya saja dalam birokrasi yang baik pada sebuah institusi, Humas lah yang berhak berkomentar.

"Saya tidak takut, saya tidak kabur, siapa bilang saya takut, saya paham lembaga, saya pernah menjadi Humas di PN Jaktim, jadi saya paham siapa yang berhak untuk berkomentar, Makanya selama ini saya selalu menyerahkan kepada pak Made (Humas PN Jaksel), untuk mengomentari masalah tersebut," katanya.

Apabila disudutkan secara berlebihan, Sarpin mengaku dirinya akan melawan. Selama ini diam saja, lantaran mengerti peran.

"lihat saja nanti, saya akan lawan. Yang saya putuskan, saya bertanggungjawab kepada Tuhan, bukan kepada LSM, bukan Harifin Tumpa, dan juga bukan kepada Djoko Sarwoko," pungkasnya.

Dengan emosional Sarpin mencontohkan komentar sejumlah pihak yang mengatakan putusannya mengabulkan sebagian permohonan Budi Gunawan telah mencoreng alamameter Universitas Andalas, dan menyebutkannya layak dicoret sebagai alumni Unand. Untuk diketahui Sarpin merupakan alumni Fakultas Hukum Unand angkatan 1982.

"Kalau perlu saya kelur dari Alumni Unand sekarang juga," ujar Sarpin dengan emosional

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas