Johan Budi: Presiden Ingin Tahu Perkembangan Terkini KPK
Johan menjelaskan tidak ada yang paling utama, antara penindakan maupun pencegahan dalam pemberantasan korupsi.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Jumat (27/2/2015), dua pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Taufiequrachman Ruki dan Johan Budi bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Sesuai pertemuan, Johan Budi menjelaskan apa yang menjadi poin-poin pembicaraan di dalam pertemuan yang dilakukan
secara tertutup itu.
"Saya kira dua poin besar yang ditanyakan presiden. Kami sampaikan bahwa program yang kami susun sebelum ada hiruk-pikuk maka harus cepat dilaksanakan, baik di penindakan maupun pencegahan itu sama," ujar Johan.
Johan menjelaskan tidak ada yang paling utama, antara penindakan maupun pencegahan dalam pemberantasan korupsi. Keduanya menurutnya sama penting dan harus dikerjakan secara simultan.
"Tidak benar bahwa KPK kemudian utamakan pencegahan daripada penindakan. Keduanya dilakukan secara simultan dengan kecepatan sama. Dua-duanya harus sinergi jadi tidak berjalan sendiri-sendiri," ucap Johan.
Dalam pertemuan itu Johan mengatakan tidak ada pembicaraan teknis pemberantasan korupsi dengan Presiden Jokowi.
Pertemuan itu lebih banyak membahas mengenai kondisi terkini KPK semenjak kedua pimpinannya ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri.
"Kira-kira itu yang disampaikan, tidak bicara teknis. Presiden ingin ketahui, kami satu per satu jelaskan kondisi terkini. Kami berharap persoalan di publik, hiruk-pikuk ini segera diselesaikan. Presiden juga sampaikan hal yang sama agar KPK juga fokus bekerja kembali seperti biasanya," tutur Johan.