Pemilihan Ketua Umum, Kader PAN Ingin Campur Tangan Pendiri Partai
Kader Partai Amanat Nasional (PAN) ternyata masih menginginkan adanya peran pendiri partai dalam pemilihan Ketua Umum di Bali.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kader Partai Amanat Nasional (PAN) ternyata masih menginginkan adanya peran pendiri
partai dalam pemilihan Ketua Umum di Bali. Hal itu terlihat dari survei yang dirilis Pusat Data Bersatu (PDB).
Survei tersebut dilakukan melalui telepon pada tanggal 18 hingga23 Februari 2015.
Dimana target responden merupakan ketua, sekretaris DPDW dan Ketua DPD PAN se-Indonesia yang berjumlah 593 orang. Diketahui kader yang menginginkan campur tangan pendiri PAN sebanyak 48,9 persen.
"Sebagian besar anggota PAN masih menginginkan adanya campur tangan pendiri PAN pada pemilihan Ketua Umum PAN periode 2015-2020," kata peneliti PDB Agus Herta Sumarto di Apartemen Royal Park, Jumat (28/2/2015).
Sedangkan sebanyak 43,1 persen responden mengatakan tidak menginginkan adanya campur tangan pendiri. Sementara sebanyak 3,1 persen menjawab tidak tahu dan 4,9 persen tidak menjawab.
Agus juga mengatakan sebagian besar pemilih Zulkifli Hasan di Kongres PAN menginginkan peran dari pendiri partai. Sebanyak 67,9 persen pemilih Zulkifli menginginkan adanya campur tangan. 27,2 persen menilai tidak perlu.
Agus juga menyebut sebanyak 28,6 persen pemilih Hatta Rajasa menilai perlu campur tangan pendiri partai. Kemudian sebanyak 63,5 persen pemilih Hatta menilai tidak perlu adanya campur tangan tersebut.
Sedangkan Pengamat politik dari Universitas Paramadina Abdul Rohim Ghazali menilai sosok Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN Amien Rais intensitasnya dalam dunia politik PAN agak menurun karena tidak lagi menjadi ketua umum PAN.
"Namun ketika balik lagi mempengaruhi pola kepemimpinan partai maka kemungkinan pengaruhnya akan kembali," ujarnya.
Dua tokoh senior yang sangat mempengaruhi kontestasi Kongres PAN di Bali yakni Amien Rais dan Sutrisno Bachir.
Rohim melihat saat Sutrisno belum memberikan dukungan kepada Zulkifli, dipersepsikan pemilih sebagai lawannya Amien Rais.
"Tetapi ketika Sutrisno bergabung dengan Amien, para pendukung Sutrisno yang loyal di daerah akan kembali lagi. Sementara itu orang yang loyal pada Amien akan ikut," katanya.