Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prananda Surya Paloh: Eksekusi itu Adalah Hari yang Memilukan

Penolakan terhadap rencana eksekusi hukuman mati kasus narkoba Bali Nine terus dilakukan oleh sejumlah pihak

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Prananda Surya Paloh: Eksekusi itu Adalah Hari yang Memilukan
dok pribadi
Prananda Surya Paloh 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penolakan terhadap rencana eksekusi hukuman mati kasus narkoba Bali Nine terus dilakukan oleh sejumlah pihak, salah satunya adalah Prananda Surya Paloh.

Menurutnya, sebelum melakukan eksekusi sebaiknya harus melihat sisik baik dua warga Australi tersebut. Ini kata dia penting demi kemanusian.

Seperti dikutip di website nya pranandapaloh.info, dia mengatakan eksekusi itu adalah hari yang memilukan.

“Sehubungan dengan akan dilaksanakannya eksekusi mati terhadap Duo Bali Nine, Myuran Sukumaran dan sdr Andrew Chan, saya Prananda Surya Paloh ingin menyampaikan bahwa hari ini secara kemanusiaan, adalah hari yang sangat memilukan," Kata Prananda.

Tidak hanya itu, Pranand juga menucitkan ucapannya di media sosial twitter, melalui akunnya @pranandapaloh, dia mengatakan Mengubah hukuman mati menjadi hukuman lainnya bukan merupakan tanda kelemahan, namun adalah sebuah kekuatan kemanusiaan yang adil dan beradab.

Bahkan, dengan tegas Prananda menyebutkan No more killings - Indonesia yg tegas dan manusiawi #Indonesiayangadildanberadab

@pranandapaloh: Hukum yang adil dan beradab bukan harus berupa hukuman mati

@pranandapaloh: Kt tnt tdk bs terima tekanan ats kedaulatan kita.Nmn tak ada salahnya kt dengar&timbang suara hati mrk scr bijaksana

Dia menegaskan sebelum eksekusi harus dapat melihat sisi baik dari kedua orang tersebut.

Prandand juga meminta kepala negara dapat melakukan tindakan yang dianggap mungkin, untuk menegakkan hukum Indonesia tanpa menghilangkan jiwa para terhukum, atas nama kemanusiaan.

“Sebagaimana Arab Saudi pernah berkali-kali mengganti hukuman mati pada warga kita dengan hukuman yang lainnya yang setimpal,” bebernya.

Dia mengatakan, kita tentu tidak bisa menerima tekanan bangsa dan negara manapun atas kedaulatan kita. Namun tak ada salahnya kita mendengar dan mempertimbangkan suara hati mereka secara bijaksana.

“Jika itu tidak dapat dilakukan, maka saya dengan penuh rasa duka yang mendalam ikut mendoakan keselamatan jiwa dari mereka. Karena itu saya ingin berbelasungkawa bagi keluarga yang ditinggalkan dan semoga diberikan ketabahan," paparnya..

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas