Fahri Minta Bandara Biak Kembali jadi Bandara Internasional
Fahri Hamzah mengharapkan Bandara Biak bisa dikembalikan fungsinya sebagai bandara internasional.
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MERAUKE - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengharapkan Bandara Biak bisa dikembalikan fungsinya sebagai bandara internasional.
Hal itu perlu dilakukan karena banyak keuntungan yang akan didapatkan kalau bandara yang sempat menjadi jalur utama menuju Hawaii, Honolulu bisa aktif kembali.
"Akan banyak keuntungan kalau Bandara Biak bisa jadi bandara international. Bandara ini dulu menjadi tempat transit masyarakat yang ingin menuju Honolulu, Amerika Serikat," ujar Fahri dalam pertemuannya dengan Gubernur Papua Barat, Abraham O Ataruri, di Merauke,Selasa (10/3/2015).
Langkah ini menurutnya juga akan mempercepat pembangunan di Indonesia Timur pada umumnya, Papua Barat pada khususnya.
"Ini untuk menghidupkan Indonesia Timur. Selama ini penerbangan ke luar negeri cenderung lewat Singapura, padahal kalau lewat Biak, perjalanan akan lebih singkat," ujarnya.
Fahri pun berharap agar bandara-bandara lain bisa juga dikembangkan. "Sebagai Bandara International kan perlu juga bandara-bandara lain sebagai pendukung. Jadi bandara lain juga harus ditingkatkan seperti Bandara Merauke untuk jadi pendukung dan cadangan," ujarnya.
Dia pun berharap Perum Angkasa Pura bisa mengembangkan hal itu.Terlebih menurutnya DPR baru sudah menyetujui APBNP untuk BUMN sebesar Rp 39 triliun. Dia berharap Angkasa Pura bisa diberikan anggaran pembangunan.
"Kita menyetujui penambahan anggaran untuk kementrian BUMN sebesar Rp 39 triliun. Dengan demikian BUMN diharapkan bisa menggunakan anggaran tersebut untuk program-program pembangunan.Kalau Angkasa Pura misalnya dapat anggaran itu kan bisa mengembangkan bandara-bandara yang ada," katanya.
Sementara itu Gubernur Papua Barat, Abraham O Ataruri mengatakan bahwa ada dua hal yang paling penting dilakukan yaitu pembangunan komunikasi dan insfrastruktur.
Dia pun menegaskan bahwa pemerintah sudah berjanji untuk memperpanjang landasan Bandara Monokrawi sehingga bisa didarati oleh pesawat-pesawat besar.
"Kemarin pemerintah sudah berjanji untuk memanjangkan landasan dari 2000 meter menjadi 2500 meter.Sayangnya kami masih terkendala masalah pembebasan lahan. Tanpa pembangunan infrastruktur, pembangunan tidak akan berjalan. Infrastruktur adalah urat nadi pembangunan," ujarnya.
Dia pun menjelaskan bahwa Bandara Biak terakhir masih digunakan untuk transit dan wisatawan mancanegara di era Menteri Pariwisata dipegang Joop Ave."Sudah lama sekali.Terakhir itu zaman Joop Ave," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.