PBNU Tegaskan Dukung Hukuman Mati Meski Dilobi Senator Australia
"Ketika Pemerintah Mesir akan mengeksekusi mati tahanan politik, kami bersurat ke PBB agar bisa menghentikan itu. Tapi kalau narkoba berbeda."
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Senat Australia Nick Xenophon mendatangi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mendukung keinginan Pemerintah Australia yang menginginkan hukuman mati terhadap duo Bali Nine ditunda.
"Kami sadar hukuman mati hak Pemerintah Indonesia. Karena itu kami tidak meminta dibatalkan, tapi mohon untuk itu ditunda, agar ke depan juga bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat Australia bahwa narkoba membawa bahaya yang sangat besar," kata Imam Masjid Afghan, Adelaide, Australia, Syech Kafrawi Abdurrahman Hamzah, penerjemah sekaligus pendamping Nick ke PBNU, Selasa (10/3/2015).
Syuriyah PBNU KH Masdar F Mas'udi, Sekretaris Jenderal PBNU H Marsyudi Syuhud, Bendahara Umum PBNU H Bina Suhendra, Ketua PBNU H Mohammad Maksoem Mahfudzm, Slamet Efendi Yusuf, H. Iqbal Sullam, dan H. Kacung Marijan, menerima mereka.
Kafrawi mengaku kedatangannya untuk meminta PBNU, sebagai organisasi umat Islam terbesar di Indonesia, mengerti bahwa Andrew Chan dan Myuran Sukumaran menunjukkan keinginan kuat untuk bertobat.
“Jadi kami ingin mengetuk hati PBNU sebagai organisasi umat Islam terbesar di Indonesia, dan juga umat agama lain di sini, termasuk Pemerintah Indonesia," ujar Kafrawi. "Islam adalah agama rahmat, mengedepankan pengampunan, maka sudah sewajarnya dua warga Australia itu mendapatkan pengampunan."
Kafrawi menambahkan, pihaknya khawatir jika hukuman mati tetap diberlakukan terhadap duo Bali Nine maka yang terjadi adalah permusuhan antara Australia dan Indonesia.
Sekretaris Jenderal PBNU H Marsudi Syuhud menegaskan sikap PBNU yang mendukung hukuman mati terhadap pengedar dan bandar narkoba.
“Tidak semua hukuman mati kami dukung. Ketika Pemerintah Mesir akan mengeksekusi mati tahanan politik, kami bersurat ke PBB agar bisa menghentikan itu. Tapi kalau narkoba berbeda, karena narkoba sudah membunuh 50 orang di Indonesia setiap harinya,” tegas Marsudi.
Nick Xenophon mengaku bisa menerima sikap keras PBNU terhadap rencana hukuman mati duo Bali Nine. Meski tetap berharap hukuman mati ditangguhkan, dia mengaku tak bisa mengintervensi hukum yang diterapkan di Indonesia.