PBH Peradi Raih 'Bukan Penjahat Award' Selamatkan 30 Buruh Kuali di Tangerang
"PBH Peradi bukan hanya melakukan advokasi, tapi juga memberikan jalan keluar bagi masa depan 30 korban buruh kuali itu," kata Haris.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Y Gustaman

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam perayaan ulang tahun ke-17, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyerahkan penghargaan "Bukan Penjahat Award" ke Pusat Bantuan Hukum Perhimpunan Advokat Indonesia (PBH Peradi), Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Penghargaan tersebut diberikan KontraS atas kontribusi dan keberhasilan PBH Peradi mengadvokasi 30 buruh kuali di Tangerang, Banten, beberapa waktu silam.
Koordinator KontraS Haris Azhar mengatakan penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi KontraS pada mereka yang berkontribusi melindungi dan menegakkan Hak Asasi Manusia (HAM).
"PBH Peradi bukan hanya melakukan advokasi, tapi juga memberikan jalan keluar bagi masa depan 30 korban buruh kuali itu," kata Haris di acara peringatan ulang tahun KontraS.
Bantuan yang diberikan untuk masa depan buruh kuali yakni melalui program bantuan pengembangan kapasitas, seperti mencarikan pekerjan, pelatihan mekanik hingga pendidikan gratis Paket A dan B.
Selain memberikan penghargaan "Bukan Penjahat Award" kepada PBH Peradi untuk kategori Rekan Kerja Non-Bisnis Terprogresif, penghargaan lainnya juga diberikan kepada Francisco ‘Ances’ (Rekan Kerja Bisnis Terprogresif), Pandji Pragiwaksono (Tokoh Populer Pro HAM), Nur’ain (Badan Pekerja KontraS Terprogresif), Indria Fernida Alphasonny (Alumni KontraS Terprogresif), dan Damaris Hutabarat (Survivor of the Year).
Lebih lanjut, Ketua PBH Peradi Rivai Kusumanegara menyatakan penghargaan tersebut merupakan bentuk penghargaan bagi seluruh advokat Peradi yang telah berjuang untuk keadilan kaum papa.
"Semoga penghargaan ini bisa menggelorakan semangat para advokat di seluruh tanah air untuk terus membant hukum pro bono," ungkap Rivai Kusumanegara.
Di acara ulang tahun KontraS kali ini hadir pula Jaksa Agung Muda Pidana Umum Basyuni Masyarif, Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Polisi Rikwanto, Komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Lily Pintauli, serta rohaniawan Katolik Franz Magnis Suseno dan artis Pandji Pragiwaksono.