Panglima TNI: Pembunuh Anggota Kodim Aceh adalah Mantan GAM
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, pihaknya bakal memburu pelaku pembunuhan dua anggota Kodim 0103 Aceh Utara
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, pihaknya bakal memburu pelaku pembunuhan dua anggota Kodim 0103 Aceh Utara, Sertu Indra dan Serda Hendri, Selasa (24/3/2015) lalu.
Menurutnya, kelompok yang manculik dan membunuh kedua anggota TNI tersebut, merupakan mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang membuat kelompok baru di Aceh.
"Kondisi di Aceh itu sporadis, ada sempalan lama (GAM) yang ingin merasa eksis. Mereka mantan GAM membuat kelompok baru," kata Jenderal Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (30/3/2015).
Lebih lanjut Panglima mengatakan, TNI tidak akan tinggal diam dengan adanya peristiwa pembunuhan tersebut. Dirinya mengaku siap mengangkat senjata untuk memerangi kelompok aksi penembakan tersebut.
Jenderal bintang empat ini juga memerintahkan anak buahnya untuk mencari pelaku penembakan. Hingga saat ini, kepolisian setempat bekerjasama dengan TNI AD masih memburu pelaku.
"Kami sedang indentifikasi pelaku. Kami kerjasama dengan kepolisian dan perintah saya jelas, cari sampai ketemu (pelaku)," katanya.
Sebelumnya, dua personel intel Kodim 0103 Aceh Utara yang dilaporkan diculik oleh belasan pria bersenjata di pedalaman Alue Mbang, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
“Penculikan terjadi Senin petang berdasarkan laporan dan tadi pagi sekitar pukul 08.30 wib. Kami juga menemukan keduanya sudah meninggal dunia,” ujar Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda Letkol Machfudz.
Kedua intel itu bernama Sertu Indra dan Serda Hendri. Keduanya diculik saat sedang melakukan tugas pengumpulan informasi tentang keberadaan kelompok sipil bersenjata Din Minimi di kawasan Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara.
Berdasarkan informasi beberapa saksi mata, kedua intel disergap oleh belasan anggota kelompok sipil yang bersenjata sekitar pukul 16.00 Wib. Penyergapan terjadi saat mereka baru keluar dari rumah Kepala Mukim Daud di Desa Alue Mbang. Baru beranjak sekitar 300 meter, mobil Toyata Kijang hitam yang mereka gunakan dihadang.
Kedua intel tersebut lalu dibawa ke arah Desa Sidomulyo, Kecamatan Kuta Makmur. Sekitar pukul 17.30 Wib, ada warga setempat yang mengaku mendengar 3tiga kali suara letusan, mirip suara senjata api di sekitar Desa Alue Mbang.
Polisi dibantu masyarakat dan TNI telah menemukan sebuah mobil Toyota Kijang bernomor polisi BL 7270 GAR yang digunakan Indra dan Hendri. Mobil tersebut ditemukan di ujung jembatan, di semak-semak Desa Alue Papeun, Aceh Utara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.