Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

GP Ansor Dukung Pemerintah Blokir Situs Penyebar Radikalisme

"Kalau situs-situs itu mengajarkan anti toleransi, mengkafirkan orang berbeda pemikiran, tentu membahayakan ke-Indonesia-an kita sebagai bangsa."

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Y Gustaman
zoom-in GP Ansor Dukung Pemerintah Blokir Situs Penyebar Radikalisme
Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono
Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid, dalam pembukaan Konferensi Besar XIX GP Ansor dan Peluncuran Buku Keuangan Inklusif-Membongkar Hegemoni Keuangan, karya Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid, di Gedung Smesco, UKM Centre, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat (10/10). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Pemuda Ansor mendukung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memblokir situs-situs yang menyebarkan paham radikal dan intoleran, berdasar rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Kalau situs-situs itu mengajarkan anti toleransi, mengkafirkan orang berbeda pemikiran, tentu membahayakan ke-Indonesia-an kita sebagai bangsa. Pemerintah memang sudah seharusnya melakukan upaya-upaya konkret menghentikan gerakan semacam itu, termasuk memblokir situs yang menjadi ajang kampanye dan penyebarannya," kata Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid di Jakarta, Rabu (1/4/2015).

Kemenkominfo memblokir situs-situs yang menyebarkan paham radikalisme. Pemblokiran dilakukan atas permintaan BNPT. Situs-situs tersebut antara lain Arrahmah.com, Voa-islam.com, Ghur4ba.blogspot.com, Panjimas.com, dan Hidayatullah.com.

Nusron menilai ada beragam cara yang dilakukan kelompok intoleran menyebarkan pahamnya serta merekrut anggotanya.

Pemerintah juga harus menindak penggunaan media lain seperti televisi dan radio yang juga mengajarkan anti perbedaan.

"Yang suka menayangkan ajaran atau paham membid'ah-kan orang yang tidak sepaham, mengangggap yang tidak sama dengan pandangan mereka tidak Islam, yang menayangkan hal seperti itu harus ada tindakan," ujarnya.

BERITA TERKAIT

Menurut Nusron, sadar atau tidak situs yang direkomendasikan oleh BNPT agar diblokir tersebut sudah menjurus anti ke-Indonesia-an.

"Apa yang disebarkan dalam situs-situs itu sadar atau tidak sadar telah menganggap bahwa nilai-nilai ke-Indonesiaan tidak sesuai dangan Islam," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas