Di hadapan Jokowi, Ini Permintaan Ibas soal Demokrat
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, menjelaskan maksud pernyataannya di depan Presiden Joko Widodo
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, menjelaskan maksud pernyataannya di depan Presiden Joko Widodo. Pria yang akrab dipanggil Ibas itu meminta Demokrat tidak di-Golkar-kan.
Demokrat akan menggelar kongres memilih ketua umum. Hingga kini, nama Susilo Bambang Yudhoyono masih terkuat menduduki posisi ketua umum partai berlambang bintang mercy itu.
"Kami sampaikan aspirasi kader Partai Demokrat. Saya sampaikan ke depan forum. Pak Presiden, kami berharap agar ke depan tidak di-Golkar-kan, karena sebentar lagi Demokrat akan kongres," kata Ibas di ruang Fraksi Demokrat, Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/4/2015).
Ia berharap kepada pemerintah terutama bidang politik dan keamanan agar tertap menjaga kedaulatan politik dan tidak mengintervensi partai. "Beliau sampaikan tidak ada rencana tersebut, semoga ini benar dan menjadi keyakinan Demokrat," kata Ibas.
Ibas mengaku tidak dapat memprediksi jalannya kongres. Namun, Ketua Fraksi Demokrat itu mengaku sudah melakukan antisipasi terkait hal yang tidak diinginkan. Demokrat, kata Ibas, telah menjaga agar partai tak mudah diintervensi dan dipecah belah.
"Sangat sedih kami parpol bilamana masih ada pikiran atau tindakan untuk pecah-belah. Ini sudah tidak zamannya lagu," imbuhnya.
Mengenai kehadiran Presiden Jokowi dalam kongres, Ibas menyebut pihaknya tidak mempermasalahkannya. "Kami akan senang bila Presiden memungkinkan dan memiliki waktu hadir di tengah kongres Demokrat. Kami sambut baik dan senang hati memberikan undangan kepada yang bersangkutan," katanya.