Pengamat: Penangkapan Adriansyah Tamparan Keras Buat PDI Perjuangan
Hendri Satrio menilai, ditangkapnya politikus PDI Perjuangan Adriansyah akan merugikan citra partai berlambang banteng moncong putih itu.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, ditangkapnya politikus PDI Perjuangan Adriansyah akan merugikan citra partai berlambang banteng moncong putih itu.
Apalagi menurut Hendri, penangkapan dilakukan di tengah berlangsungnya Kongres PDI Perjuangan.
"Ini sangat buruk bagi citra PDIP. Walaupun tidak bisa digeneralisir namun penangkapan saat Kongres merupakan tamparan yang keras bagi partai penguasa ini," kata Hendri saat dikonfirmasi, Jumat (10/4/2015).
Hendri menuturkan, operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK akan menguntungkan presiden Joko Widodo. Sebab menurutnya, presiden Jokowi dinilai tidak pandang bulu dalam pemberantasan korupsi.
"Namun di sisi lainnya, ini juga pencitraan bagus bagi Jokowi yang tidak tebang pilih dalam pemberantasan korupsi," tuturnya.
Seperti diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tiga orang dalam operasi tangkap tangan yang melibatkan anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Adriansyah di Sanur, Bali, kemarin.
Pelaksana tugas pimpinan KPK, Johan Budi, mengatakan Adriansyah ditangkap bersama seorang lainnya berinisial AK.
"Memang benar telah dilakukan tangkap tangan kejadiannya di sebuah hotel di kawasan Sanur Bali sekitar pukul 18.45 WITA. Di sana ditangkap atas nama A ini mantan bupati yang sekarang juga berstatus anggota DPR," kata Johan di gedung KPK, Jumat (10/4/2015).
"Selain A di hotel yang sama juga ditangkap AK. AK ini semacam messenger. Keduanya saat itu diduga melakukan transaksi," kata Johan.