Pengamat: Megawati Mau Bilang 'Sakitnya Tuh di Sini'
Itu adalah suasana kebatinan Bu Mega waktu pidato, sakitnya tuh di sini.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Psikolog politik dari Universitas Indonesia, Dewi Haroen, menilai pidato politik Megawati Soekarnoputri pada Kongres IV PDIP di Sanur, Bali, menggambarkan suasana psikologis Megawati yang sedang gundah.
Menurut Dewi, Megawati sudah rela menggunakan partai yang dipimpinnya untuk memenangkan Joko Widodo sebagai presiden. Namun di sisi lain, setelah terpilih, komunikasi antara Presiden dan PDIP justru tidak berjalan dengan baik.
"Itu adalah suasana kebatinan Bu Mega waktu pidato, sakitnya tuh di sini. Jadi seperti pepatah Minang, Mega ibarat membesarkan anak harimau," kata Dewi dalam diskusi "Penumpang Gelap di Tikungan" di Jakarta, Sabtu (11/4/2015).
Dalam pidatonya pada pembukaan Kongres IV PDIP, Kamis (9/4/2015), Megawati banyak meninggalkan pesan untuk pemerintahan Jokowi bersama Jusuf Kalla.
Dia mengingatkan Jokowi-JK untuk selalu menjaga sinergi dengan partai pengusung. Megawati juga bicara mengenai penumpang gelap di pemerintahan dan sakitnya dikhianati dalam berpolitik.
"Bu Megawati sudah berdarah-darah mencalonkan Jokowi sampai bisa jadi presiden. Tapi hasil survei terakhir malah menunjukkan Jokowi yang didukung jadi Ketua Umum PDIP. Sakit dia," ucap Dewi.
Apalagi, lanjut Dewi, PDIP yang merupakan parpol pendukung Jokowi dengan jumlah kursi terbanyak justru tidak mendapatkan jabatan-jabatan strategis di pemerintahan.
"PDIP hanya diberikan empat menteri dan tidak terlalu berpengaruh. Komunikasi ke istana juga nyatanya kita lihat sangat terhambat," ucap Dewi.(Ihsanuddin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.