TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Centre for Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi mengatakan, anggaran yang disediakan Sekretariat Jenderal DPR RI untuk keperluan pengadaan pengharum ruangan di Kompleks Parlemen selalu naik setiap tahun. Menurut dia, hal ini patut dipertanyakan.

Berdasarkan catatan Centre for Budget Analysis, pagu anggaran sebesar Rp 2,3 miliar disusun Setjen DPR untuk pengadaan pengharum ruangan Gedung DPR tahun 2015. Meski pun hasil lelang terbuka angkanya turun menjadi Rp 1,5 miliar.

"DPR ini sangat hebat, anggaran untuk pengharum ruangan saja tidak rasional untuk orang waras," kata Uchok, saat dihubungi, Rabu (15/4/2015).

Uchok menyebutkan, pada tahun 2014, anggaran pengharum ruangan sebesar Rp 1.071 miliar, sementara pada tahun 2013 hanya sebesar Rp Rp 553 juta.

"Rata-rata kenaikannya sekitar 50 persen. Sangat mustahil dicerna akal sehat, karena ruangan anggota Dewan tidak bertambah banyak," kata Uchok.

Sekjen DPR RI Winantuningtyastiti mengatakan, anggaran pengharum ruangan sebesar Rp 1,5 miliar itu untuk pengadaan belasan ribu botol pengharum ruangan, pengharum urinoir, tisu dan tempatnya, cairan pembersih dudukan kloset, pewangi untuk acara pidato kenegaraan yang dalam satu tahun digelar empat kali, serta pengadaan tempat sampah untuk pembalut wanita.(Indra Akuntono)