Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DPR: Sistem Hibah Alutsista Harus Dihentikan

Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq meminta agar pola hibah alutsista bekas pakai harus dihentikan.

Penulis: Johnson Simanjuntak
zoom-in DPR: Sistem Hibah Alutsista Harus Dihentikan
TRIBUNNEWS/TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah prajurit TNI AU mengevakuasi Pesawat tempur F-16 yang terbakar di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (16/4/2015). Pesawat F-16 dengan nomor TS-1643 tersebut gagal tinggal landas dan terbakar yang rencananya akan melaksanakan misi Fly Pass pembaretan di Halim Perdanakusuma menuju Markas Besar TNI. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq meminta agar pola hibah alutsista bekas pakai harus dihentikan.

Hal itu ditegaskannya karena merasa prihatin atas musibah kecelakaan F-16 di Lanud Halim Perdanakusuma dan akan memberikan support penuh kepada TNI dalam pengadaan alutsista baru.

“Kita merasa prihatin atas musibah itu dan kita meminta agar pemerintah tidak lagi menggunakan pola hibah peralatan alutsista bekas,” ujar Mahfud dalam pesan singkatnya kepada wartawan,Kamis (16/4/2015).

Peristiwa ini menurutnya harus jadi momentum bagi pemerintah dan DPR untuk lebih menunjukkan kebijakan anggaran yang mendukung modernisasi alutsusta TNI dengan pengadaan persenjataan baru.

“Faktor resiko termasuk kehilangan sumber daya prajutrit harus jadi pertimbangan utama selain efek gentar alutsistanya,” ujarnya.

Sejalan dengan Mahfudz, Wakil Ketua DPR Korpolkam, Fadli Zon mengatakan TNI harus memeriksa apakah kecelakaan tersebut disebabkan oleh manusia atau kesalahan teknis.

Jika memang masalahnya karena faktor teknis, dia pun mengharapkan agar kedepan TNI mendapatkan alokasi dana untuk membeli alutsista yang memadai.

Berita Rekomendasi

Fadli pun menegaskan saat ini tidak boleh lagi ada alasan bahwa jatuhnya pesawat karena kurangnya anggaran TNI.

“Kalau anggaran kurang bisa diajukan,selama dana ada,maka pengadaan alutsista harus diprioritaskan karena bagaimanapun masalah pertahanan dan keamanan menjadi prioritas,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas