Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Susi Ingin BKPM Cabut SIUP PT PBR

‎"Yang jelas kita sudah memberikan rekomendasi untuk penutupan SIUP ke BKPM," ujar Susi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Menteri Susi Ingin BKPM Cabut SIUP PT PBR
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berpidato di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (21/4/2015). Susi menyambangi Balai Kota untuk memberi pengarahan dalam seminar Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Indonesia Sektor Kelautan yang diselenggarakan KKP bersama Pemprov DKI dan Komisi Pemberantasan Korupsi. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastui memastikan Yoseph Sairlela yang ditemukan tewas disalah satu hotel di daerah Menteng, Jakarta, merupakan saksi dalam kasus ilegal fishing di Benjina, Kepulauan Aru, Maluku‎ yang diduga melibatkan PT Pusaka Benjina Resources (PBR).

Oce, panggilan Yoseph merupakan Kepala Pos Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) yang diduga memiliki banyak informasi mengenai praktik penyimpangan di Benjina.

Susi mengaku telah memberikan rekomendasi kepada Badan Koordinasi penanaman modal (BKPM) untuk mencabut Surat Izin usaha Perdagangan atas nama PT. PBR.

‎"Yang jelas kita sudah memberikan rekomendasi untuk penutupan SIUP ke BKPM," ujar Susi di kementerian Kelautan dan Perikanan, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Selasa, (21/4/2015).

Susi mengaku tidak tahu apabila Yoseph merupakan saksi dalam kasus perbudakan dan Suap yang terjadi di Benjina. Lantaran menurut Susi, untuk kasus di luar ilegal fishing ditangani kepolisian.

"Kalau proses penyelidikan Benjina kan dilakukan Kepolisian, kalau kita kan dari ilegal fishing," katanya.

Susi enggan berspekulasi adanya dugaan keterkaitan kematian Oce dengan kasus ilegal fishing dan perbudakan yang terjadi di Benjina. Menurut Susi kejelasan kasus Oce dapat diketahui setelah hasil visum dikeluarkan pihak kepolisian.

Berita Rekomendasi

"‎Kita tidak boleh berasumsi karena hasil visumnya belum ada," tuturnya.

Sebelumnya, seorang PPNS di KKP Maluku, Yoseph, ditemukan tewas di hotel Treva, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/4/2015) lalu.

Informasi yang beredar, Yoseph merupakan ‎saksi kunci dan punya banyak informasi soal kasus suap di Benjina.

Saat dikonfirmasi ‎kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Tatan Dirsan membenarkan Yoseph ditemukan tewas di kamar yang disewanya.

"Benar, ada korban bernama Yoseph dia PPNS di KKP Maluku. Penyebab tewas masih menunggu hasil otopsi dari RSCM," kata Tatan saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (20/4/2015).

Tatan mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara ditemukan luka lebam di pipi korban. Namun luka itu tidak menyebabkan kematian. Sehingga untuk mengetahui penyebab kematian, masih perlu menunggu hasil otopsi.

Diutarakan Tatan, korban belum lama menginap di Hotel tersebut. Korban baru tiba dari Maluku.

Kemudian korban pergi ke Blok M setelah itu baru menginap di hotel.

"Kasus ini ditangani oleh Polres Jakarta Pusat dan Polsek Menteng. Sejauh ini kami sudah periksa tiga saksi," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas