Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penanganan AirAsia QZ8501 Memakan Biaya Rp 1 Triliun

Angka itu untuk biaya keseluruhan semua instansi yang terlibat dalam pencarian dan evakuasi dalam kecelakaan tersebut

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Penanganan AirAsia QZ8501 Memakan Biaya Rp 1 Triliun
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Bangkai badan pesawat AirAsia QZ8501 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (2/3/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengatakan, biaya pencarian dan evakuasi AirAsia QZ8501 mencapai Rp 1 triliun.

Menurut Jonan angka itu untuk biaya keseluruhan semua instansi yang terlibat dalam pencarian dan evakuasi dalam kecelakaan tersebut.

"Biaya penyelamatan AirAsia Rp 1 triliun," ujar Jonan di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (20/4/2015).

Jonan menuturkan bahwa anggaran tersebut dipergunakan oleh Kemenhub, Basarnas, TNI, KNKT dan instansi lain. Namun, saat ditanya rincian biayanya Jonan mengaku tak tahu.

"Kecelakaan itu menewaskan 162 orang. Kalau enggak ada pembekuan (rute) nanti nggak ada proses yang buat mereka hati-hati," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Bambang Soelistyo sempat menepis anggapan bahwa pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 menelan dana yang besar.

Sebab, kata dia, dana yang dikeluarkan Basarnas sampai 16 hari pencarian hanya Rp 570 juta.

Berita Rekomendasi

"Total anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp 570 juta selama 16 hari pencarian. Jadi yang dikhawatirkan selama ini tidak benar," ujar Bambang dalam rapat kerja dengan Komisi V di Gedung DPR RI, Jakarta, 20 Januari 2015 silam.

Dia menjelaskan, tak melambungnya dana pencarian AirAsia QZ8501 lantaran kapal-kapal asing yang membantu pencarian tak meminta pasokan BBM untuk bahan bakar kepada Indonesia. Menurut dia, kapal asing membawa cadangan BBM sendiri.

"Selama berhari, kapal pencari yang dari luar negeri tidak meminta BBM.Mereka membawa kapal tanker sendiri," kata dia.

Meski begitu, Kepala Basarnas mengakui bahwa dana terbesar pencarian itu disumbang oleh BBM. Selama pencarian itu kata dia, kapal-kapal tim SAR menggunakan BBM hasil pasokan dari SKK Migas.

"Kita juga dapat dari SKK Migas. Jadi mudah-mudahan anggarannya tidak besar karena masyarakat dan Pemda juga turut membantu," ujarnya.

Sementara itu, anggaran dana pencarian AirAsia QZ8501, kata dia, juga dibantu oleh berbagai kalangan termasuk didalamnya pemerintah daerah dan masyarakat.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas