Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tindakan Polisi Terhadap Novel Arogan, Di mana Kompolnas, Kok Diam Saja?

Penangkapan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan yang dilakukan penyidik Bareskrim dianggap arogan.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Tindakan Polisi Terhadap Novel  Arogan, Di mana Kompolnas, Kok Diam Saja?
TRIBUNNEWS.COM/Adi Suhendi
Novel Baswedan tiba di Bareskrim Polri, Sabtu(2/5/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Penangkapan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan yang dilakukan penyidik Bareskrim dianggap arogan.

Tentunya, tindakan arogan itu harusnya ada lembaga yakni Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) melakukan pengawasan.

"Ke mana Kompolnas? Jangan hanya tinggal diam. Polisi sudah arogan, kok Kompolnas sebagai lembaga pengawas kepolisian ini tidak bertindak dengan penangkapan penyidik KPK Novel Baswedan yang berlebihan," kata pegiat antikorupsi di Makassar, Wiwin Suwandi, Sabtu (2/5/2015).

Menurut Wiwin, Kompolnas jangan hanya bisa bersuara jika pemilihan Kapolri dan pejabat di jajaran Polri. Di mana, tugas itu bukan menjadi tugas utama Kompolnas.

"Kompolnas jangan hanya bisa menggadang-gadang nama Kapolri dan pejabat Polri. Tugas utamanya Kompolnas yakni pengawasan terhadap kinerja Polri. Tapi kalau dilihat kinerja Kompolnas, sudah melenceng," tegasnya.

Wiwin yang juga pekerja Anti Corrupption Committee (ACC) Sulsel ini mengatakan, Kompolnas juga mesti mengawasi, menyoroti dan memproses kinerja Polri yang berpotensi menyalahgunakan kekuasaan atau sewenang-wenang.

"Sebagai institusi yang dibentuk untuk mengawasi kinerja Polri, Kompolnas dibentuk mewakili semangat reformasi kepolisian yang dimulai dari integritas dan profesionalisme kinerja Polri. Jadi Kompolnas jangan diam saja dan seolah mengamini perilaku Polri yang menyimpang dari undang-undang dan norma hukum yang berlaku," paparnya.

Berita Rekomendasi

Wiwin menambahkan, Kompolnas harus mengawasi dan mempertanyakan banyaknya kasus yang mandek di kepolisian.

"Ya, seperti banyaknya kasus penganiayaan dan penembakan terhadap masyarakat yang dilakukan oknum polisi. Itu juga kasus yang harus dipertanyakan kepada Polri," tambahnya. (*)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas