Pasek: Kalau Perlu Jalan Kaki ke Arena Kongres
Kongres yang demokratis itu ibarat pertandingan bola yang meski kesebelasannya tidak imbang tapi tetap menarik untuk ditonton.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gede Pasek Suardika membandingkan pemilihan ketua umum Partai Demokrat yang demokratis akan lebih menarik daripada menggelar kongres untuk memilih SBY secara aklamasi.
Pasek yang berencana mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat membandingkan kongres yang demokratis seperti sebuah pertandingan yang tetap saja menarik ditonton meski keselebasan yang bertanding beda kelasnya.
“Kongres yang demokratis itu ibarat pertandingan bola yang meski kesebelasannya tidak imbang tapi tetap menarik untuk ditonton. Seperti pertandingan Bayern Muechen dengan Bali United, meski tidak seimbang, tapi kan tetap orang akan menontonnya. Meski yang pasti menang Bayern, tapi orang semua senang, pemain senang, penonton senang,” ujarnya, Kamis (7/5/2015).
Kalau pertandingan tanpa ada kompetisi atau diarahkan untuk aklamasi memilih SBY maka itu tidak akan menarik.
”Apa SBY mau memenangkan pertandingan tanpa ada kompetisi?Langsung dikasih piala dan pulang? Penonton pun tidak akan ada yang mau datang ke stadion,” ujar Anggota DPD dari Provinsi Bali ini.
Kalau ada kompetisi dan demokratis maka akan ada pertandingan, ada perdebatan dan diskusi yang menarik.
“Sekarang ini kan semua direkayasa seolah semua sudah menginginkan SBY menjadi ketua umum. Orang yang mau datang ke stadium untuk mengikuti kompetisi pun jalannya sudah dicegat,” katanya.
Oleh karena itu dirinya menegaskan meski sudah dikatakan tidak diundang dalam kongres, dirinya akan datang dan kalau perlu dirinya berjalan kaki untuk bisa mencapai arena pertandingan karena jalan-jalan menuju tempat pertandingan dibuat macet dan kendaraan tidak bisa melaluinya.
“Setahu saya untuk menjadi ketum itu syaratnya hanya kader dan pernah jadi pengurus.Tidak ada batasan lain seorang kader untuk menjadi ketua umum. Kalau sekarang jalan saya ditutup untuk menuju tempat pertandingan dengan berbagai rekayasa, kalau perlu saya jalan kaki,“ ujarnya.
Dia pun tidak percaya dengan alasan-alasan para pendukung SBY bahwa SBY diinginkan dari aruh bawah.
”Sepeti Nachrowi Ramli, dia katakan akan memecat semua pengurus DPC PD di Jakarta kalau tidak memilih SBY. Alasannya karena sudah tanda tangan. Sejak kapan demokrasi seperti itu?” ujarnya.
Dia pun mengharapkan Kota Surabaya yang Kota Pahlawan bisa memberinya inspirasi semangat kepahlawanan menjelang konges.
”Ini kan diselenggarakan di kota Pahlawan, mudah-mudahan semangat pahlawan menyertai saya,” katanya.