TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diduga ada pejabat yang menjadi pelanggan artis AA yang ditangkap polisi di sebuah hotel mewah di Jakarta Selatan terkait praktik prostitusi online.

Saat dikonfirmasi ke Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu Hadiningrat ia enggan menjawab detail soal ada atau tidaknya pejabat pelanggan artis AA.

"Yang jelas yang punya uang. Yang nggak punya, jelas nggak bisa," ujar Wahyu saat rilis kasus tersebut di Mapolres Jaksel, Jl Wijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (9/5/2015).

Indikasi adanya pejabat yang menjadi pelanggan artis AA menjadi pertanyaan berikutnya usai polisi merilis bahwa tarif untuk menggunakan jasa 'Short Time' artis AA sebesar Rp 80 juta hingga Rp 200 juta.

Tentu untuk dapat menggunakan jasa artis AA haruslah mereka yang berasal dari kalangan berkantong tebal.

"Yang jelas yang punya uang," kata Wahyu saat dicecar wartawan soal ada atu tidaknya pejabat yang menggunakan jasa artis AA.

Polisi tak mau mengungkap lebih jauh soal profil pelanggan AA. Yang jelas, yang berulang-ulang ditegaskan oleh polisi, pelanggan AA adalah mereka yang memiliki banyak uang.

AA ditangkap di sebuah hotel bintang lima di wilayah Jakarta Selatan, Jumat (8/5/2015) tadi malam. Dia ditangkap usai melayani seorang pria.

Seorang mantan make up artis berinisial RA juga ditangkap. RA diduga mucikari yang memasarkan AA lewat layanan pesan instan BBM.