Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Raja Bonaran Situmeang Divonis Empat Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Tipikor memvonis Bupati Tapanuli Tengah nonaktif, Raja Bonaran Situmeang empat tahun penjara.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Raja Bonaran Situmeang Divonis Empat Tahun Penjara
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Bupati Tapanuli Tengah nonaktif Raja Bonaran Situmeang menjalani sidang dengan agenda pembacaan vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, terkait kasus penyuapan bekas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar terkait sengketa Pemilihan Kepala Daerah Tapanuli Tengah, Senin (11/5/2015). Dalam sidang itu, Majelis Hakim Pengadilan Tipikor memvonis Bonaran 4 tahun penjara, denda Rp 200 juta, dan subsider 2 bulan kurungan penjara. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Hakim Pengadilan Tipikor memvonis Bupati Tapanuli Tengah nonaktif, Raja Bonaran Situmeang empat tahun penjara.

Majelis Hakim menilai Bonaran terbukti menyuap mantan Ketua MK, Akil Mochtar pada saat tangani sengketa Pilkada Tapanuli Tengah tahun 2011.

"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Raja Bonaran Situmeang dengan pidana penjara selama empat tahun," kata Ketua Majelis Hakim M Muchlis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (11/5/2015).

Selain dihukum pidana, Bonaran juga didenda sebesar Rp 200 juta. Apabila Raja Bonaran tidak mampu membayar denda tersebut maka dapat diganti dua bulan kurungan penjara.

Majelis Hakim menilai Bonaran telah terbukti menyuap Akil Mochtar‎ sebesar Rp 1,8 miliar untuk memenangkannya dalam Pilkada Tapanuli Tengah. Bonaran dinyatakan terbukti melanggar dakwaan primer Pasal 6 ayat (1) huruf a UU Tipikor.

Vonis yang didapat Raja Bonaran lebih ringan dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebelumnya, JPU menuntut Raja Bonaran dengan enam tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsidair empat bulan penjara.

Atas putusan Majelis Hakim, Bonaran belum menyatakan akan banding atau tidak. Menurutnya, dia masih akan pikir-pikir untuk melakukan banding.

Berita Rekomendasi

"Pikir-pikir yang mulia," ujar Bonaran.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas