Kata Menteri Agama, Jangan Cuma Germonya, Pengguna PSK Juga Dijerat
Lukman berharap, fenomena yang terjadi saat ini bukan sekadar menjadi fenomena sesaat.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Menteri Agama Lukman Hakim Syaefudin meminta aparat penegak hukum segera mengungkap dalang di balik maraknya bisnis prostitusi melalui media sosial.
Praktik ilegal tesebut dinilai tidak hanya melanggar hukum, namun juga telah merusak moral bangsa. Hal tersebut ditegaskan Lukman seusai menghadiri Perkemahan Pramuka Nasional Madrasah I di Bumi Perkemahan Lapangan Tembak Akademi Militer (Akmil), Desa Plempungan, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (12/5/2015).
"Kementerian Agama mendukung aparat penegak hukum terutama kepolisian supaya betul-betul serius menangani dan membongkar secara tuntas praktik-praktik ilegal itu. Karena tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak moral bangsa," ujar Lukman.
BACA: Dibayar Rp 80 Juta, Artis AA Bukan PSK Kelas Atas, Masih Kelas Menengah
Lukman berharap, fenomena yang terjadi saat ini bukan sekadar menjadi fenomena sesaat. Oleh karena itu, aparat penegak hukum juga diharapkan bisa menuntaskan siapa di balik aktivitas tersebut, sekaligus memberikan sanksi yang tegas.
"Bukan hanya mucikari atau germonya saja, tetapi juga para penggunanya dan semua pihak yang terlibat dalam aktivitas ilegal ini, harus kena sanksi. Apalagi melibatkan anak-anak di bawah umur, itu lebih salah. Kita harapkan ada sanksi yang membuat jera masyarakat yang lain," tandas Lukman.
Lukman tidak menampik jika perkembangan teknologi informasi saat ini membuat segala hal sangat mudah diakses. Menurut Lukman, penting membentengi generasi muda dengan gerakan-gerakan pengembangan kepemimpinan, kemandirian, pembangunan karakter serta penanaman nilai luhur.
Kegiatan Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional ini, kata Lukman, merupakan upaya untuk mengembangkan siswa dalam hal kepemimpinan, kemandirian, nilai luhur serta pembangunan karakter siswa. Hal ini menjadi modal mereka saat kelak terjun ke masyarakat.
Lebih lanjut, Lukman berujar, gerakan yang diikuti oleh perwakilan anggota pramuka dari seluruh Indonesia itu, juga digelar dalam rangka memandu semangat dan prestasi siswa untuk berkompetisi dalam hal yang baik.
"Intinya dari gerakan ini kita berusaha mengembalikan dan menyadarkan generasi muda dari perilaku-perilaku negatif seperti tawuran, narkoba, seks bebas dan lainnya. Kita coba cegah dengan kegiatan ini," ucap Lukman.
Penulis: Kontributor Magelang, Ika Fitriana