Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wapres JK Pernah Terima Pesan Singkat Berisi Tawaran Berisi Iklan Wanita Cantik

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla pernah menerima pesan singkat berisi iklan, mulai dari tawaran wanita cantik, sampai pinjaman kredit motor.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Wapres JK Pernah Terima Pesan Singkat Berisi Tawaran Berisi Iklan Wanita Cantik
TRIBUN TIMUR/Muhammad Abdiwan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti (kanan) terlihat menggunakan tongkat saat mendampingi Wapres Jusuf Kalla saat akan menebar benih rajungan dan kepiting di Pelabuhan Boddia Galesong Selatan, Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (11/5). Sekitar 2 juta ekor benih rajungan ditebar untuk meningkatkan produksi rajungan guna memenuhi kebutuhan ekspor global yang hingga 2014 ekspor rajungan mencapai 28.090 ton dengan nilai 414,3 juta dollar. Tribun timur/muhammad abdiwan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Iklan melalui pesan singkat oleh nomor tak dikenal ternyata bisa menimpa siapa saja, tak terkecuali Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Mulai dari tawaran wanita cantik, pinjaman uang hingga kredit motor pernah diterima JK. Namun JK enggan menanggapinya serius.

"Kita langsung delete (red: hapus) saja (pesan singkatnya)," ungkap JK usai memberikan pengarahan kepada peserta Rakor Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran Kementerian Hukum dan HAM 2016 di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (12/5/2015). 

Jusuf Kalla mengaku tidak menanggapi serius tawaran tersebut. Tapi ia juga memaklumi banyak pesan singkat berisi iklan yang kerap hinggap ke nomornya karena sudah 20 tahun ia gunakan.

Menteri Komunikasi dan Infromasi, (Menkominfo), Rudiantara, dalam kesempatan yang sama mengakui pihaknya sulit memantau satu persatu nomor aktif, untuk menghindari dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggungjawab.

"Tapi kalau yang berkaitan dengan tawaran-tawaran misalkan perbankan, kita sudah berbicara dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dan itu tindak lanjut nya harus kita bicarakan dengan para operator," kata Rudiantara.

Menurutnya bisa saja pemerintah bekerjasama dengan para penyelenggara jaringan selular untuk memblokir nomor pengirim pesan singkat berisi iklan tersebut. "Kalau telemarketing benar sih tidak apa-apa, bahaya yang menipu," tandasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas