Ketua Umum SOKSI: Presiden Jokowi Tak Boleh Dijatuhkan
Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) akan menjaga pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla hingga Pemilu 2019.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) akan menjaga pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla hingga Pemilu 2019.
"Kenapa bersikap seperti itu, karena menjaga periodesisasi kepresidenan. Siapapun presidennya. Kebetulan sekarang Pak Jokowi," kata Ketua Umum SOKSI, Ade Komaruddin di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Jumat (15/5/2015).
Ade menambahkan SOKSI akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional dan Musyawarah Nasional X SOKSI di Cilegon, Banten, pada 19 sampai 22 Mei 2015.
SOKSI memastikan menjaga pemerintahan Jokowi-JK. Ia berjanji akan menghadapi siapapun yang mengganggu pemerintahan Jokowi-JK.
"Banyak opini rumor, sebagian masyarakat dari orang mendukungnya di Pilpres 2014 berkehendak menjatuhkan Jokowi. Itu niat tidak sehat," sambung politikus Partai Golkar itu.
Menurut Ade, Presiden Jokowi-JK jangan diganggu oleh isu-isu pemakzulan. Apalagi, Jokowi dipilih langsung oleh rakyat. Selain itu, pemilihan presiden sudah memakan biaya ekonomi yang cukup tinggi. Termasuk biaya sosial.
"Biaya sosial cukup tinggi, jadi kita harus jaga benar. Kebetulan ini Jokowi. Timsesnya banyak yang tidak puas. Sesungguhnya elemen bangsa semuanya termasuk KIH-KMP, Presiden tidak boleh dijatuhkan," ungkapnya.