Densus 88 Tangkap Sembilan Kaki Tangan Santoso Selama Empat Hari
Sepanjang 22 Mei hingga 25 April 2015, Densus 88 Mabes Polri menangkap sembilan kaki tangan jaringan kelompok Santoso di beberapa wilayah terpisah.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang 22 Mei hingga 25 April 2015, Densus 88 Mabes Polri menangkap sembilan kaki tangan jaringan kelompok Santoso di beberapa wilayah terpisah.
Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Agus Rianto mengatakan, pada 22 Mei 2015 personel Densus 88 berhasil menangkap AQ, terduga teroris jaringan Santoso. AQ berperan sebagai kurir dan membawa amunisi bagi kelompok Santoso.
"Saat ditangkap, kami menyita beberapa barang bukti yakni, 670 amunisi kaliber 5,56 milimeter, tiga butir amunisi kaliber 7,52 milimeter, dan dua handphone," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/5/2015).
Pada 24 Mei 2015, personel Densus 88 terlibat kontak senjata dengan tujuh orang kelompok Santoso di Desa Gayatri. Dua personel Santoso tewas dan barang bukti yang berhasil disita senjata api M16, dua buah magazin, 20 peluru, sebilah senjata tajam dan dua bom lonton yang siap diledakkan.
Dari personel Densus 88, dua anggotanya mengalami luka dan sudah diterbangkan ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan lanjutan.
Polisi masih menganalisa identitas dua anak buah Santoso yang tewas ditembak. Jenazah mereka masih diperiksa intensif sesuai data pembanding sehingga identitas keduanya benar-benar akurat.
Pada Minggu (24/5/2015), di Makassar, Sulawesi Selatan, personel Densus 88 menangkap dua terduga teroris kelompok Santoso berinisial AZ dan S. Polisi juga berhasil menangkap F, AI, dan H di lokasi berbeda. Mereka dikenal sebagai kurir dan ikut pelatihan militer yang diselenggarakan kelompok Santoso.
"Tadi pagi Senin (25/5/2015) kami melakukan penangkapan juga di wilayah Sulawesi Tengah di Kabupaten Luwuk Langgai, terduga ini berinisial N," tambah Agus.