TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polisi meringkus dua pembuat ijazah palsu, yakni Bad (34) dan Kus (52) di sebuah kios di Jalan Raya Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Senin (25/5/2015).

Kios itu berada di antara kios-kios kumuh lain yang ada di perempatan Matraman itu. Kiosnya kecil dan berhimpitan dengan kios lain yang sama kecilnya.

Keduanya diringkus setelah penyelidik dari Unit V Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menyelidiki lokasi kios-kios yang berada di perempatan matraman itu selama beberapa pekan.

Kanit V Subdit Jatanras, Kompol Ananto Herlambang, mengatakan, dari keterangan dua tersangka, mereka sudah cukup lama menjalani usaha itu.

Ananto mengatakan, untuk ijazah S1, tersangka mematok harga Rp 3 Juta. Sementara untuk S2 tarifnya lebih tinggi, yakni mencapai Rp 45 Juta.

Lebih lanjut, kata Ananto, untuk mengeluarkan ijazah S2, keduanya bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi (PT).

“Karena si konsumen juga mengikuti kuliah di perguruan tinggi tersebut kendati hanya satu semester saja sebelum dia membuatkan ijazah S-2,” ucap Ananto di website Puskominfo Polda Metro Jaya, Selasa (26/5/2015).

Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan mengatakan penangkapan ini untuk menjawab keresahan masyarakat terkait maraknya praktek pembuatan ijasah palsu.

“Kami tidak tinggal diam, segala bentuk kejahatan pasti akan kami tindak, termasuk pembuatan ijasah palsu,” kata Herry. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)