Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI Tak Boleh Tinggal Diam Hadapi Ancaman OPM

Tantowi menyatakan pemerintah sudah melakukan upaya agar tidak terjadi konflik antara TNI dengan kekuatan separatis di Papua.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
zoom-in TNI Tak Boleh Tinggal Diam Hadapi Ancaman OPM
http://kimyaldaplame.blogspot.com
Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka pimpinan Jenderal Goliat tabuni FOTO/http://kimyaldaplame.blogspot.com 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya angkat bicara mengenai tantangan OPM pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo yang menantang perang secara terbuka terhadap TNI dan Polri. Tantowi menyatakan pemerintah sudah melakukan upaya agar tidak terjadi konflik antara TNI dengan kekuatan separatis di Papua.

"Berbagai upaya kita sudah lakukan yang bersifat merangkul. Jokowi akan hadir ke Papua untuk kunjungi masyarakat. Gagasan masuk ke Papua tanpa halangan kepada press asing. Itu niat baik kita untuk menyelesaikan," kata Tantowi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Apabila ada gerakan ancaman kewibawaan TNI, Tantowi menuturkan hal itu harus dipikirkan secara bersama-sama. Hal itu sebagai awal TNI duduk bersama dengan Komisi I untuk membahas hal itu.

"Saya rasa TNI tidak boleh diam dalam menyikapi statement tersebut. Harus ada sikap dari TNI tapi sikapnya enggak boleh sikap sendiri sehingga terus duduk bersama dengan DPR," ungkap Politisi Golkar itu.

Seperti diketahui, OPM pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo baru-baru ini menantang perang secara terbuka terhadap TNI dan Polri serta masyarakat non Papua.

Kelompok teroris yang bermarkas di Lany Jaya, Papua ini menegaskan bahwa perjuangan Papua Merdeka tetap menjadi harga mati. Mereka juga menolak segala bentuk dialog.

Kelompok teroris-separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo menantang perang secara terbuka terhadap TNI dan Polri dan masyarakat non-Papua. Kelompok teroris ini bermarkas di Lany Jaya, Papua.

"Mulai sekarang kami nyatakan perang revolusi total dari Sorong hingga Merauke, yakni perang secara terbuka terhadap semua orang Indonesia yang ada di tanah Papua," kata Enden Wanimbo, Jumat (22/5/2015).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas