Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Badan Perlindungan Dunia Maya Indonesia Segera Dibentuk

Contohnya dunia perbankan. Bila serangan cyber masuk ke ranah tersebut, bisa membuat negara kolaps

Penulis: Edwin Firdaus
zoom-in Badan Perlindungan Dunia Maya Indonesia Segera Dibentuk
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdjianto (tengah) bersama Menkominfo Rudiantara (kanan) dan Pantian SNCS 2015 Yono Reksoprodjo (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (28/5/2015). Konferensi pers tersebut dalam rangka persiapan pelaksanaan Simposium Cyber Security (SNCS) yang akan dilaksanakan pada 3-4 juni 2015 yang mengangkat tema Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melalui Sistem Cyber Security yang Komprehensif dan Holistik. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembentukan badan perlindungan dunia maya Indonesia memasuki tahap akhir. Badan itu berguna melindungi negara ini dari serangan di ranah dunia maya.

Contohnya dunia perbankan. Bila serangan cyber masuk ke ranah tersebut, bisa membuat negara kolaps.

Oleh karena itu, Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan terus mendorong pembentukan Badan Cyber Nasional. Pembentukan BCN ini pun diharapkan sudah bisa selesai pada tahun ini, mengingat prosesnya tinggal menunggu tandatangan dari Presiden.

"Targetnya, Insya Allah tahun ini sudah bisa terbentuk," kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno, di Kantor Kemenkominfo dalam persiapan pelaksanaan Simposium Cyber Security, Kamis (28/5/2015).

Selama ini, proses pembentukan BCN ini sudah dilakukan oleh Kemenkopolhukam. Bahkan, Kemenkopolhukam telah membentuk tim pelaksana, yaitu desk cyber. Namun memang belum hingga mencapai soal Keputusan Presiden (Keppres) pembetukan BCN.

Selain itu, Kemenkopolhukam bekerja sama dengan Kemenkominfo dan ikatan alumni Lemhanas akan menggelar simposium Cyber Security, yang rencananya akan digelar di Hotel Borobudur, 3-4 Juni 2015 mendatang.

Simposium itu akan mengundang pihak-pihak yang selama ini telah mrlakukan kajian kejahatan cyber, seperti praktisi, akademisi, dan institusi pemerintahan terkait.

Berita Rekomendasi

"Selanjutnya hasil dari simposium ini akan dilaporkan dan menjadi referensi presiden untuk menimbang langkah selanjutnya atas kebijakan dan ranah hukum untuk dapat melindungi cyber Indonesia," ujar Tedjo.

Tak hanya itu, dalam simposium itu nantinya juga dapat diketahui seberapa penting adanya BCN untuk melakukan pengamanan di dunia cyber.

Tedjo menegaskan, pembentukan BCN ini merupakan untuk kepentingan nasional, tidak hanya masalah keamanan saja tapi juga masalah prosperity, perbankan, dan penerbangan, dan lainnya.

"Ini harus dilindungi semua," ujarnya.

Selama ini, di setiap institusi terkait memang sudah ada bagian yang mengurus masalah pngamanan di dunia cyber. Namun, masih diperlukan badan yang mengatur dan mengkoordinir bagian-bagian itu.

"Biar institusi ini tidak bergerak sendiri-sendiri. Jadi mereka terkordinir di bawah Badan Cyber Nasional," ujarnya.

Nantinya anggota-anggota pengurus BCN ini akan diseleksi lewat sebuah panitia seleksi. Keanggotaan BCN ini pun tidak semua berasal dari militer, tapi ada pua dari sipil.

"Ada juga dari penerbangan dan perbankan yang punya keahlian di bidang cyber, juga bisa masuk," kata mantan KSAL tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas