Pusaka Trisakti : Jokowi-JK Layak dapat Nobel Perdamaian
Aung San Syu Kyii dianggap tidak perduli dan tidak bersikap atas diskriminasi dan pelanggaran HAM
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelombang ribuan pengungsi Rohingya yang terusir dari negaranya Myanmar, dan terombang-ambing dilautan telah menimbulkan keprihatinan masyarakat internasional.
Kegeraman publik bermunculan terhadap tokoh politik Myanmar yang juga penerima Nobel Perdamaian Aung San Syu Kyii dianggap tidak perduli dan tidak bersikap atas diskriminasi dan pelanggaran HAM yang menimpa pengungsi Rohingya.
"Kualitas Aung San Syu Kyii ternyata sekelas kambing yang hanya memikirkan rumput hijau atau masa depan karir politiknya di Myanmar dibanding berempati dan mengadvokasi atas diskriminasi HAM Rohingya yang juga pernah dialaminya dahulu, dan diperjuangkan masyarakat internasional, "ujar Direktur Eksekutif Pusat Kajian Trisakti Fahmi Habsyi Jumat (29/5/2015) .
"Sikap kita jelas menentang fasisme yang berkedok agama seperti ISIS juga biksu fasis Ashin Wirathu . Dunia internasional telah salah investasi membela Aung San Syu Kyii dahulu, " kata salah satu deklarator Projo ini.
Fahmi mengatakan sikap pemerintahan Jokowi-JK yang ikut turun tangan menampung dan menyelamatkan pengungsi Rohingnya harus diapresiasi karena cerminan kebijakan politik luar negeri yang sejalan dengan semangat internasional Bung Karno.
"Jika kita hanya bangsa yang individualis pasti berpikirnya untuk apa memikirkan Rohingya ketika masih banyak permasalahan sosial politik dalam negeri yang harus diperhatikan dan tidak mau ikut campur urusan negara tetangga. Tapi itu bukan yang diajarkan founding fathers kita, "ujarnya.
Menurutnya, Jokowi-JK telah menunjukkan kelasnya jauh diatas Aung San Syu Kyii dalam empati kemanusiaan lintas dimensi tanpa pertimbangan pragmatis, karena itu Jokowi-JK layak mendapatkan Nobel Perdamaian tahun ini.
"Khusus San Syu Kyi saya berpesan. Jika dia manusia tau diri pasti akan buang hadiah Nobelnya di Samudera Hindia dikubur bersama pengungsi yang tenggelam terusir dari halaman rumah Syu Kyii, "kata Fahmi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.