Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPK Harus Paksa Komjen Budi Waseso Laporkan Harta Kekayaan

Meski ketika menjabat sebagai Kapolda Gorontalo, Budi Waseso telah melakukan hal tersebut

Penulis: Fahdi Fahlevi
zoom-in KPK Harus Paksa Komjen Budi Waseso Laporkan Harta Kekayaan
Adi Suhendi/Tribunnews.com
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Kabareskrim Polri Komjen Pol Budi Waseso usai melakukan pertemuan di Balai Kota, Senin (4/5/2015) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Lembaga Hukum Indonesia menilai KPK harus melakukan langkah tegas kepada Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso yang menolak untuk memberikan Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Negara (LKHPN).

"KPK harus bertindak tegas, harus memaksa Budi Waseso untuk melaporkan LHKPN. Terkait apa yang dilakukan oleh pejabat negara harus melaporkan ke LKHPN. Aturan negara tidak dia patuhi," kata aktivis YLBHI Wahyu Nandang Irawan di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Minggu (31/05/2015).

Menurut Nandang, dalam kapasitasnya sebagai kewajiban pejabat publik Komjen Pol Budi Waseso harus memiliki itikad baik untuk melaporkan LKHPN kepada negara.

Meski ketika menjabat sebagai Kapolda Gorontalo, Budi Waseso telah melakukan hal tersebut.

"Apapun alasannya LKHPN harus dilaporkan karena dari situ bisa katahuan berapa besar hartanya yang sesuai dengan gaji. Dengan LKHPN kita bisa mengontrol. Bagaimana kita bisa mengontrol jika LKHPN saja tidak dilaprkan. Kalau dia merasa pro pemberantasan korupsi, dia harus melaporkan." Ujar Nandang.

Jika Budi Waseso tetap tidak melaporkan, menurut Nandang, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti bisa saja mencopot Budi Waseso jabatannya sebagai Kabareskrim.

Sebab, berdasarkan Instruksi Presiden No 7 Tahun 2015‎ tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Aksi PPK) menyebutkan bahwa pejabat kepolisian wajib melaporkan LHKPN dan akan dikenakan sanksi jika tidak melakukan hal tersebut.

Berita Rekomendasi

"Artinya ada kesalahan fatal yang melanggar, kemudian jelas itu masuk kode etik. Itu perlu diteliti lagi," ujar Nandang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas