Aktivis Antitembakau Itu Ingin Ikut Tangani Pemberantasan Korupsi
Sejak dibuka pada Jumat (5/6/2015), sejumlah orang berdatangan ke gedung 1 lantai dua Kementerian Sekretariat Negara.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
Tribunnews.com, Jakarta - Sejak dibuka pada Jumat (5/6/2015), sejumlah orang berdatangan ke gedung 1 lantai dua Kementerian Sekretariat Negara.
Mereka yang berpakaian rapi tersebut datang menuju ruang kecil berukuran 3X4 meter di pojok belakang gedung. Tujuan mereka adalah untuk mendaftar dan mencari informasi seputar pendaftaran calon pimpinan KPK jilid 4, yang oleh Panitia seleksi mulai dibuka.
Mereka yang datang didominasi oleh laki-laki. Mulai dari yang mengenakan kameja, peci, hingga jas. Mereka berasal dari berbagai latar belakang mulai dari akademisi, PNS, aktivis, pengusaha, hingga advokat . Dari kesemua yang datang, hanya ada satu perempuan yang mendaftarkan diri sebagai pimpinan KPK. Perempuan tersebut bernama Susilawati.
Mengenakan kemeja putih yang dibalut blazer hitam, Susilawati datang pada pukul setengah 12 siang. Membawa sejumlah persyaratan dan tekad ingin berkontribusi dalam pemberantasan korupsi Susi mendaftarankan diri sebagai pimpinan KPK.
"Ingin berkontribusi membantu membenahi dari sisi pemberantasan korupsi, sebab selama ini KPK dipimpin lelaki dan alangkah baiknya ada wanita untuk menyempurnakan pemikiran," katanya.
Susi yang keluar dari ruang pendaftaran setengah jam kemudian tersebut mengaku tidak takut dengan kriminalisasi terhadap pimpinan KPK, seperti yang belakangan ini terjadi. Menurutnya selama yang dilakukan baik, maka tidak perlu gentar menghadapinya.
"Saya tidak takut apa-apa selama saya yakin baik, daripada hidup tidak berguna, mending berkontribusi." katanya.
Susi menempuh pendidikan dalam berbagai bidang mulai dari gelar sarjana di Universitas Sumatera Utara, kemudian melanjutkan gelar masternya di IPB Bogor, Jawa Barat dengan mengambil jurusan Ilmu Lingkungan Hidup, dan mendapatkan gelar doktoral di UGM yogyakarta mengmbil jurusan hubungan international.
"Saya juga ikut dalam kampanye antitembakau dengan ikut dalam LSM Wanita Tanpa tembakau," tuturnya.
Selain Susi ada juga Ery Setyanegara, pria asal Lampung yang mendaftarkan diri sebagai pimpinan Komisi Antirasuah . Pria bergeral doktor dalam ilmu hukum itu tiba di gedung Sekneg pada pukul 14.00 WIB.
"Saya dari lampung sengaja datang kesini (Sekretariat Negara) untuk mendaftar," ujarnya.
Ery yang datang mengenakan pakaian batik tersebut mengaku telah berkecimpung dalam kampanye anti korupsi. Ery merupakan bagian dari LSM anti korupsi dengan menjadi Presiden Jaringan pemberantasan korupsi (JPK). Ery menilai pemberantasan koripsi sekarang ini sangat memprihatinkan. Dibutuhkan sosok pimpinan yang mampu menjaga stabilitas KPK.
"Saya liat ada tragedi memprihatinkan, maka butuh pribadi bersih, menjaga stabilitas untuk penegakan hukum yang seyogyanya." katanya.
Sementara itu Juru Bicara Pansel KPK, Betti Alisjahbana mengaku dari ragamnya kalangan yang mendaftar, pihaknya belum bisa mengukur sejauh mana kemampuan para pendaftar tersebut.
"Sekarang baru menilai kuantitas saja, dan alhamdulillah banyak, untuk kualitas, nanti pada saat proses penilaian," katanya.
Menurutnya, pihaknya sekarang ini masih fokus menjaring pendaftar sebanyak mungkin untuk nantinya dapat mengikuti proses penilaian. Proses penilaian yang nanti diikuti selain pembuatan makalah, juga wawancara.
"Masih jauh untuk tahap penilaian. Kita masih fokus untuk menarik sebanyak-banyak para pendaftar, sehingga kita juga melakukan jemput bola," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.