Waspada Virus MERS, Menlu Peringatkan WNI yang Ingin ke Korsel
Menlu Retno LP Marsudi menyatakan, tidak ada larangan bagi warga negara Indonesia (WNI) untuk bepergian ke Korea Selatan
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyatakan, tidak ada larangan bagi warga negara Indonesia (WNI) untuk bepergian ke Korea Selatan menyusul merebaknya virus MERS di negara tersebut. Hanya, ia mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menjelaskan detail bahaya virus MERS sebagai bentuk kewaspadaan.
"Kita sudah berikan travel advise di web, sudah koordinasi dengan kemenkes untuk memberikan informasi yang lebih detail untuk mewaspadai MERS," kata Retno, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Retno menuturkan, Kemenlu tidak memiliki kewenangan untuk melarang WNI bepergian ke Korsel. Ia hanya ingin memastikan WNI mendapatkan informasi mencukupi terkait virus MERS saat akan bepergian ke Korsel. (baca: Cegah Virus MERS Menyebar, 700 Sekolah Ditutup di Korsel)
"Kewenangan kita memberikan info selengkap-lengkapnya. Sejauh ini belum ada laporan apapun terkait WNI (terinfeksi) MERS," ujar Menlu.
Pemerintah Korsel tengah berjuang untuk meredakan kepanikan yang meningkat terkait wabah virus MERS. Virus ini telah menginfeksi 35 orang, menewaskan dua orang dan menyebabkan ribuan orang lainnya membatalkan rencana perjalanan, serta membuat ratusan sekolah ditutup.
Lebih dari 700 sekolah, mulai dari TK hingga perguruan tinggi, telah menutup gerbangnya dalam menanggapi kekhawatiran publik atas apa yang telah menjadi wabah terbesar terkait Sindrom Pernapasan Timur Tengah (Middle East Respiratory Syndrome/MERS) di luar Arab Saudi.
Lima kasus lagi dikonfirmasi pada Kamis sehingga jumlah kasus infeksi yang diketahui menjadi 35, kata kementerian kesehatan Korsel. Kasus pertama, yang dilaporkan pada 20 Mei, adalah seorang pria 68 tahun yang didiagnosis setelah melakukan perjalanan ke Arab Saudi. (baca: Mengapa Vaksin Virus MERS dan Ebola Belum Ada?)
Sejak itu, lebih dari 1.300 orang yang mungkin telah terpapar langsung atau tidak langsung oleh virus itu telah ditempatkan di bawah berbagai tingkatan karantina.
Beberapa orang diisolasi di fasilitas yang ditunjuk sementara banyak orang lainnya disarankan untuk tinggal di rumah. Di Seoul, perhatian publik meningkat tercermin dalam peningkatan jumlah komuter yang memakai masker wajah di bus dan kereta bawah tanah. Kecemasan pun telah menjalar ke luar negeri.
Organisasi Pariwisata Korea atau KTO melaporkan pada Kamis bahwa sekitar 7.000 wisatawan, sebagian besar dari China dan Taiwan, telah membatalkan rencana perjalanan ke Korea Selatan. ( Indra Akuntono)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.