Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Anggota Komisi VIII DPR Nilai Menteri Agama Sibuk Cari Popularitas

Tugas pokok tersebut antara lain perbaikan kualitas pelayanan haji, peningkatan mutu pendidikan Islam dan pembinaan kerukunan

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Anggota Komisi VIII DPR Nilai Menteri Agama Sibuk Cari Popularitas
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dinilai terlalu sibuk mencari popularitas sehingga terkesan lupa pada tugas mengurusi persoalan umat. Kritikan itu disampaikan Anggota Komisi VIII DPR RI, Khatibul Umam Wiranu dalam keterangannya, Minggu (14/6/2015).

Tugas pokok tersebut antara lain perbaikan kualitas pelayanan haji, peningkatan mutu pendidikan Islam dan pembinaan kerukunan antar umat beragama.

"Menag dinilai lebih terbuai dengan pujian di media daripada membumikan program kerja yang digariskan Presiden Jokowi. Saya melihat, Pak Lukman sangat takut sekali direshuffle," kata Khatibul.

Cara yang dilakukan Lukman, kata Khatibul, dengan memanfaatkan media untuk mencari popularitas sehingga kinerjanya tidak memuaskan.

Politikus Demokrat itu mengungkapkan Kementerian Agama masih jauh dari memuaskan dari sisi penggunaan APBN.

"Minggu lalu, Irjen Kemenag dan BPK RI melaporkan penyimpangan penggunaan anggaran Kemenag kepada Komisi VIII DPR RI. Hasilnya cukup membuat kami geleng-geleng kepala. Pada praktiknya, ada banyak bantuan sosial yang tidak melalui mekanisme yang sebenarnya," kata Khatibul.

Berita Rekomendasi

Akibatnya, ujar Khatibul, Kementerian Keuangan belakangan membuat aturan baru berupa perubahan akun bansos di lingkungan Kementerian Agama. Jika selama ini, bansos menggunakan akun 57, sekarang bansos harus menggunakan akun 52.

"Alasannya, mengurangi kebocoran yang selama ini masih terjadi di Kemenag," ujar Khatibul.

Semestinya, ujar Khatibul, Politikus PPP lbekerja bersungguh-sungguh dan tidak perlu membuat pernyataan yang kontroversial. Serta tidak khawatir akan reshuflle. Jika kerjanya bagus, Presiden Jokowi pasti akan mempertahankannya.

"Kalau mau membuat wacana kontroversial, sebaiknya belajarlah kepada Munawir Sadjali (Mantan Menteri Agama). Walaupun banyak ditentang, konsepnya tentang waris membuat semua orang termotivasi untuk belajar. Selain itu, tujuan Munawir bukanlah mencari popularitas semua. Lebih jauh dari itu, dia memiliki agenda pencerahan umat," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas