TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi I DPR menggelar rapat kerja tertutup dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Senin(15/6/2015).

Sayangnya, dalam rapat tersebut hanya dihadiri 90 persen anggota Komisi I DPR.

"Sekitar 90 persen anggota Komisi I DPR yang hadir pada raker dengan Kepala BIN Marciano‎ Norman," tutur staf Sekretariat Komisi I DPR yang tidak mau disebutkan namanya.

Tingkat kehadiran sebesar 90 persen, maka anggota beserta pimpinan yang hadir pada raker dengan Kepala BIN,Marciano norman yakni sebanyak 45 orang dari jumlah seluruhnya 50 orang.

Staf sekretariat itu mengatakan, selain Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq, raker juga dihadiri oleh TB Hasanuddin dan Evita Nusyanty dari fraksi PDI Perjuangan.

"Yang lainnya juga hadir dan sebagian belum hadir mungkin datangnya sekitar pukul12.00 WIB. Tapi pak Alimin Abdullah (fraksi PAN) izin karena sakit," ucapnya.

Ketika Tribun, ingin melihat daftar hadir dan mencoba meminta kepada staf tersebut. Ia tidak bersedia memberikan daftar hadir tersebut dengan alasan yang tidak jelas.

"Buat apa, sudah enggak usah dilihat, banyak kok yang hadir," ucapnya dengan wajah sedikit panik.

Tingkah laku yang kurang wajar itu, sudah terlihat ketika Tribun bertanya mengenai jumlah anggota Komisi I DPR yang hadir dan meminta presensi. Bahkan, Ia mengalihkan pertanyaan sambil menanyakan sebungkus rokoknya.

"Aduh rokok saya mana ini," katanya sembari meninggalkan Tribun.

Pantauan Tribun, pintu masuk ruang Komisi I DPR yang berada di lantai dua gedung Nusantara II tertutup‎ rapat. Pada bagian depan pintu yang tertutup, terdapat besi berbentuk seperti raket dan terdapat kertas bertuliskan "Rapat Tertutup".

Mengutip agenda DPR pada website www.dpr.go.id, pukul 10.00 WIB Komisi I mengadakan raker dengan Kepala BIN Marciano Norman untuk membahas beberapa agenda, di antaranya perkembangan realisasi program kerja BIN triwulan I 2015, laporan realisasi anggaran BIN, dan pembahasan RKA dan RKP-KL BIN.