Pelaku Pemerasan Ingin Lucky Hakim Minta Jatah Solar ke Pertamina
"Bantulah teman dengan uang negara," kata Lucky meniru permintaan para pelaku pemerasan yang merupakan kawan dekatnya itu.
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Lucky Hakim membuka praktik pemerasan yang menimpanya.
Dia mengatakan pemerasan dilakukan dengan meminta jatah proyek-proyek di DPR RI. Satu di antaranya adalah mendesak untuk menjual solar-solar bersubsidi.
"Dia ternyata mau proyek-proyek di DPR. Karena dia bilang saya di Komisi VII DPR bisa menekan BUMN (PT Pertamina) tertentu untuk menjual solar-solar subsidi," ujar Lucky di Jakarta, Minggu (21/6/2015).
"Bantulah teman dengan uang negara," kata Lucky meniru permintaan para pelaku pemerasan yang merupakan kawan dekatnya itu.
Dijelaskan, para pelaku kerap melakukan hubungan komunikasi dengannya melalui pesan singkat dan Black Berry Messenger (BBM). Melalui saluran tersebut para pelaku meminta sejumlah uang, termasuk proyek-proyek di DPR.
Suatu ketika, Lucky sempat memberikan respon kepada para pelaku demi hubungan pertemanannya. Sebab, sebelumnya mereka mempunyai hubungan pertemanan sejak awal 2012 silam.
"Bang Astagfirullahaladzim bang, abang ini kesurupan, demi masa lalu bang, mereka marah" kata Lucky menirukan ucapan mereka.
Ia pun merasa heran pertemanannya menjadi benalu yang kerap menyusahkan lalu ia mengambil keputusan melaporkan para pemeras itu kepada pihak berwajib.
"Ketika dia memaksa saya menjual solar subsidi industri itu saya stop," ujarnya.