Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Alasan Panglima TNI Pantau dan Awasi Jurnalis Asing di Papua

Pemerintah Indonesia masih mengkhawatirkan misi tertentu jurnalis asing di luar tugas mereka melakukan peliputan di wilayah Papua

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Ini Alasan Panglima TNI Pantau dan Awasi Jurnalis Asing di Papua
Puspen TNI/Puspen TNI
PANGLIMA TNI TERIMA PENGHARGAAN DARI FPCI - (Puspen TNI, 13 Juni 2015). Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima penghargaan dari Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), atas jasa pengorbanan Jenderal Moeldoko dan semua Prajurit TNI atas kepemimpinan dan komitmennya sebagai Penjaga Perdamaian Dunia, di Puri Agung Ballroom Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Jumat malam (12/6/2015). Pimpinan FPCI Dino Patti Djalal menyampaikan, penghargaan merupakan kehormatan kepada para personel TNI, Polri dan para Diplomat yang bertugas di luar negeri. Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko dalam sambutannya mengatakan, bahwa penghargaan yang diterima akan membuat para jajaran dan prajurit TNI bangga sekaligus memompa motivasi untuk menjalankan tugas optimal. Mudah-mudahan apa yang saya dapatkan malam ini akan memberikan dorongan yang kuat, dan pasti menjadi kebanggaan seluruh jajaran TNI, ujar Jenderal TNI Moeldoko. (Puspen TNI) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko menjelaskan alasan mengapa jurnalis asing di Papua tetap dipantau atau didampingi oleh personel TNI ketika sedang melakukan kegiatan peliputan.

"Kami tidak ada kepentingan apa-apa, kepentingannya agar teman-teman terjaga," ujar Moeldoko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2015).

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia masih mengkhawatirkan misi tertentu jurnalis asing di luar tugas mereka melakukan peliputan di wilayah Papua, kendati Presiden Joko Widodo sudah mengizinkan mereka.

"Tim aparat, BIN (Badan Intelijen Negara) juga terus jalan memantau mereka," kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Tedjo Edhy Purdijatno di Jakarta, Jumat (29/5/2015) silam.

Tedjo mengungkap dugaan dua kelompok jurnalis asing yang meliput di Papua. mereka tulus melaporkan kondisi Papua dan mereka yang memiliki misi tertentu. Sehingga tim monitoring tetap memantau aktivitas mereka.

Pemerintah menegaskan, bedanya tim monitoring tak akan mengawal khusus para jurnalis asing. Keberadaan tim sebagai langkah antisipatif menjaga keamanan masing-masing jurnalis, mengingat kondisi Papua masih hutan.

"Kalau mereka tidak memberitahukan keberadaanya di sana, dan terjadi sesuatu, pemerintah yang disalahkan. Seolah-olah wartawan asing hilang di sana. Jadi kita tetap memberikan akses," terang Tedjo.

BERITA TERKAIT

Tedjo menambahkan, pemerintah sudah mengantongi data jurnalis asing yang meliput di Papua dari BIN. Namun ia enggan menyoal lebih rinci. Ia mengingatkan akses yang diberikan pemerintah tidak disalahgunakan jurnalis asing.

"Wartawan asing di Papua bukan arti sebebas-bebasnya," kata Tedjo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas