Samad Siap Penuhi Panggilan Bareskrim sebagai Tersangka Pagi Ini
Abraham Samad tersangka penyalahgunaan wewenang dalam laporan dari KPK Watch Indonesia hari ini, Rabu (24/6/2015) dipanggil untuk diperiksa Bareskrim.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Abraham Samad (AS) tersangka penyalahgunaan wewenang dalam laporan dari KPK Watch Indonesia hari ini, Rabu (24/6/2015) dipanggil untuk diperiksa Bareskrim.
Melalui kuasa hukumnya, Saor Siagian, Samad berjanji hadir dan kooperatif pada penyidik. Samad mengaku akan datang pukul 09.00 WIB nanti.
"Sesuai jadwal dari penyidik, Pak AS akan datang pukul 09.00 WIB untuk diperiksa sebagai tersangka," kata Saor.
Saor menambahkan kliennya itu dipanggil sebagai tersangka atas laporan dari Direktur Eksekutif KPK Watch Indonesia, M Yusuf Sahide, Kamis (22/1/2015) silam ke Mabes Polri.
Samad dilaporkan lantaran diduga kerap melakukan aktivitas politik, di luar ranah tupoksi KPK ketia dia menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad.
Bukti laporan tersebut tertuang dalam laporan polisi No: LP/75/1/2015/Bareskrim, tertanggal 22 Januari 2015. Laporan didasarkan pemberitaan di media massa dan bersumber dari Blog Kompasiana berjudul Rumah Kaca Abraham Samad
Menurut Yusuf, apabila pertemuan itu terjadi tidaklah etis dan bila terbukti maka Abrahan Samad bisa dikenakan pidana berdasarkan UU KPK pasal 36 junto pasal 65 UU No 30 tahun 2002 tentang KPK, terkait melakukan pertemuan dengan pihak yang perkaranya ditangani KPK.
Di dalam artikel itu dikatakan Abraham Samad pernah beberapa kali bertemu dengan petinggi parpol dan membahas beberapa isu termasuk tawaran bantuan penanganan kasus politisi Emir Moeis yang tersandung perkara korupsi.
Untuk diketahui, selain berstatus tersangka di Bareskrim, Samad juga berstatus tersangka di Polda Sulselbar atas pemalsuan dokumen bersama Feriyani Lim.
Dalam perkara di Mabes Polri, Komjen Budi Waseso mengaku penetapan tersangka pada Samad dilakukan setelah adanya beberapa kali gelar perkara yang dilakukan oleh anak buahnya.
Jenderal bintang tiga ini pun mengaku sudah melengkapi bukti-bukti kasus penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Samad.
Atas kasus ini, beberapa saksi yang sudah diperiksa yakni Hasto, Emir Moeis, dan Supriyansyah alias Anca yang adalah penghuni di apartemen wilayah SCBD yang digunakan untuk pertemuan Samad dengan politisi PDIP.