Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sabtu (27/6/2015) pukul 20.11 WIB, api mulai menyambar atap gedung di samping aula Komisi Nasional Perlindungan Anak di Jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Penduduk di kantor itu yang lebih tahu api menjilati gedung sampai menimbulkan asap hitam.

Officer Manager Komnas PA, Indriyarko Endar, mengatakan saat atap kantor terbakar, masih ada pegawai kantor dan penjaga. Namun karena kejadian selesai salat Tarawih, tidak satupun orang di dalam menyadari hal tersebut.

Api diketahui berasal dari arah belakang kantor. Persisnya berasal dari atas ruang dapur kantor Komnas PA. Hal tersebut diketahui karena ada suara bunyi kayu jatuh dari atas yang berasal dari dapur.

Dua penjaga yang sedang berada di kantor Komnas PA langsung menyelamatkan beberapa tabung gas 12 kilogram, serta beberapa komputer yang berada di ruang sekjen Komnas PA yang berada di sebelah kanan ruang penyimpanan data.

Lima ruangan di kantor tersebut yang ludes dilalap api di antaranya ruang sekjen, ruang penyimpanan data, dua ruangan tempat tidur untuk penjaga dan tamu yang menginap serta ruang dapur. Masing-masing ruangan memiliki panjang lima meter dan lebar dua meter. Tidak ada dokumen yang bisa diselamatkan dari ruang penyimpanan data.

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, menyatakan setidaknya ada 12 ribu dokumen tentang pengaduan masyarakat yang berada di ruang tersebut. Dokumen itu sudah terkumpul dari tahun 2010 hingga saat ini.

Belum diketahui penyebab pasti kebakaran yang terjadi Sabtu malam tersebut. Namun, dugaan saat ini adalah penyebab kebakaran terjadi karena kembang api. Ia memastikan dari semua dokumen, data Engeline selamat.

"Data Engeline ada di saya dan dipastikan aman," ujar Arist yang mengaku menyimpan terpisah data tersebut.

Sabtu malam pascakebakaran di Komnas PA, Arist sempat mengatakan data Engeline berada di ruang penyimpanan data Komnas PA. Tapi rupanya data tersebut tersimpan di rumahnya.

Bukan kali ini saja Komnas PA mengalami kebakaran. Pda tahun 2009 silam, Komnas PA juga telah mengalami kebakaran. Saat itu, Komnas PA sedang memeriksa kasus besar. Namun Arist menolak bicara tentang kasus tersebut.

Arist berharap pihak kepolisian yang rencananya akan melakukan gelar perkara pada Senin (29/6/2015) memberikan sebuah pencerahan tentang penyebab terjadinya kebakaran.