Arus Mudik Lebaran, Kementerian Kesehatan Siagakan Ribuan Pos Kesehatan
Kementerian Kesehatan menyiapkan 870 pos kesehatan, 1.094 Puskesmas serta 1.554 Rumah Sakit yang disiagakan 24 jam sepanjang jalur mudik.
TRIBUNNEWS.COM - Menjelang mudik Lebaran, masyarakat dibayang-bayangi kecelakaan yang mengakibatkan kematian atau kecacatan.
Selain kecelakaan, perjalanan mudik juga berisiko terjadinya keracunan makanan, infeksi berbagai penyakit menular, serta meningkatnya atau kambuhnya kejadian penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes melitus, dan asma.
Selain itu, yang juga perlu diwaspadai oleh masyarakat adalah tindak kejahatan. Walaupun dewasa ini telah terjadi penurunan di jumlah kecelakaan dari tahun ke tahun, pemerintah harus tetap waspada dan siap siaga.
Hal ini di katakan oleh Menteri Kesehatan Prof Dr.dr.Nila F Moeloek Sp.M.(K) pada Apel Siaga Kesiapan Bidang Kesehatan Mudik Lebaran Tahun 2015/1436 H di Kantor Kemenkes RI di Jakarta, Selasa pagi (30/6).
“Sebenarnya, telah telah terjadi penurunan jumlah kecelakaan dan kematian pada arus mudik tahun lalu. Menurut data Polri terjadi 3.122 kasus kecelakaan. Jumlah ini lebih rendah 15,04% dibanding jumlah kecelakaan pada 2013, namun masih berakibat 701 orang meninggal,” ujarnya.
Apel ini juga dihadiri Dinas Kesehatan se-Jabodetabek, Rumah Sakit, jajaran lintas program dan lintas sektor terkait.
Kementerian Kesehatan baik di tingkat pusat maupun di daerah seluruh Indonesia setiap tahunnya melakukan kegiatan kesiapsiagaan bidang kesehatan menjelang hari Raya Idul Fitri.
Ini dilakukan pada fasilitas kesehatan yang ada dan menyiagakan pos-pos kesehatan di tempat yang diperlukan pada jalur angkutan lebaran.
Untuk tahun ini Kementerian Kesehatan menyiapkan 870 pos kesehatan, 1.094 Puskesmas serta 1.554 Rumah Sakit yang disiagakan 24 jam sepanjang jalur mudik di Sumatera, Jawa dan Bali.
Selain itu masih ditambahkan dengan 21 ambulans dan 8 kendaraan khusus, seperti kendaraan roda empat untuk promosi kesehatan, logistik, dan pemeriksaan kesehatan pengemudi.
Jumlah pemudik tiap mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data Kementerian Perhubungan RI menunjukkan pada tahun 2012 jumlah pemudik mencapai 17.615.197 pemudik, pada tahun 2013 menjadi 18.587.668 dan 19.618.530 pada tahun 2014. Pada tahun 2015 ini jumlah pemudik diprediksi meningkat 1.96 % menjadi 20.002.724 pemudik.
Arus mudik utamanya terjadi di 10 provinsi, yaitu: Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan.
Pada apel tersebut Menkes menegaskan bahwa kecelakaan bisa menimbulkan kematian atau kecacatan seumur hidup. Karenanya, hal ini harus dicegah. Satu kecelakaan itu sudah terlalu banyak karena akibat kecelakaan ini mempengaruhi kehidupan orang lain.
Penurunan jumlah kecelakaan dan kematian ini dapat diwujudkan melakukan berbagai upaya. Di antaranya, peningkatan kesadaran dan pemahaman pada pemudik tentang mudik yang sehat, aman, dan selamat.
Selain itu, kesiapan seluruh jajaran pemerintah dalam memberikan pelayanan publik, termasuk pelayanan kesehatan terbaik bagi pemudik di sepanjang perjalanan harus didukung oleh penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang aman, nyaman, terjangkau, dan mencukupi, termasuk sopir yang sehat dan bertanggung jawab.
Berita dan info kesehatan lebih lanjut dapat dilihat di laman www.depkes.go.id dan www.sehatnegeriku.com. (advertorial)