TNI Siap Jika Lanud Dipindahkan dari Wilayah Pemukiman Penduduk
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Fuad Basya, mengungkapkan pihaknya siap pindah jika pemerintah mengatakan demikian.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak Pangkalan Udara (Lanud) milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) berada di wilayah pemukiman penduduk.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Fuad Basya, mengungkapkan pihaknya siap pindah jika pemerintah mengatakan demikian.
"Silahkan inisatif dari pemerintah sendiri itu akan digunakan untuk apa, bagaimana prosesnya kita akan menyesuaikan," kata Fuad di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (4/7/2015).
TNI, kata Fuad, tidak akan menuntut terlalu banyak kepada pemerintah. Untuk itu, pemindahan Lanud ke wilayah sepi pemukiman penduduk adalah urusan pemerintah.
"TNI ini organisasi yang sangat mengerti dengan situasi kondisi pemerintah. Kita kalau terlalu banyak nuntut ke Pemerintah, esensi jadi hilang. Kalau kita pindah bandara, anda bisa bayangkan membangun satu bandara berapa biayanya," kata Fuad.
Terkait adanya Lanud yang berada di wilayah pemukiman penduduk, dulunya itu adalah wilayah yang sepi. Namun karena wilayah tersebut jadi ramai karena kehadiran tentara, pemukiman pendudukan semakin banyak.
Sekadar informasi, pesawat angkut militer Hercules C-130 dengan registrasi A-1310 milik Skuadron 32 TNI Angkatan Udara jatuh usai take off dari Lanud Soewondo, Medan menuju Pangkal Pinang.
Lanud Soewondo sendiri berada di dekat pemukiman warga yakni sekitar Jalan Jamin Ginting. TNI sendiri mengatakan sebelum jatuh, pesawat berpenumpang 113 orang itu menyenggol antena radio milik Joy FM
Antena tersebut berada dalam radius 3-4 KM. Padahal idealnya bandara itu steril dari bangunan tinggi dala radius 5 KM.
Selain itu, beberapa Lanud milik TNI juga di wilayah pemukiman penduduk sipil semisal di Yogyakarta.