Johan Budi Bersaing dengan Orangnya BG
Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi SP mendapat pesaing kuat dari Polri.
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, JAKARTA - Sembilan Srikandi Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK telah memilih 194 dari 611 orang yang mendaftar. Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi SP mendapat pesaing kuat dari Polri. Dia adalah Brigjen (Pol) Basaria Panjaitan yang digadang-gadang Wakapolri Komjen Budi Gunawan
Johan Budi menjadi satu dari empat calon dari internal KPK yang lolos seleksi. Sementara Brigjen Basaria, adalah satu dari lima calon Polri yang lolos seleksi. Keduanya akan mengikuti tes berikutnya yakni Tes Objektif dan Pembuatan Makalah pada 8 Juli 2015 yang dilaksanakan di Cipete, Jakarta Selatan.
"Kami putuskan berdasarkan hasil pleno, bahwa para pendaftar yang lolos tahap pertama sebanyak 194 peserta," kata Ketua Pansel KPK, Destry Damayanti di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta, Sabtu (4/7).
Destry menuturkan, Pansel KPK melakukan dua hal dalam seleksi tahap awal. Pertama yakni verifikasi kelengkapan dokumen dan ketepatan kualifikasi. Yang kedua berupa kompetensi pendaftar yang dianggap cocok menjadi pimpinan KPK.
Dari 194 orang yang lolos seleksi tahap awal, 23 di antaranya adalah perempuan dan 171 orang lainnya adalah laki-laki. Para pendaftar mewakili hampir seluruh kota atau provinsi di Indonesia. Mayoritas peserta yang lolos punya jenjang pendidikan S2 dengan 46 persen, S3 sebanyak 25 persen dan sisanya tamatan S1.
Mereka berasal dari beragam latar belakang. 46 orang berprofesi sebagai advokat atau konsultan hukum, 31 orang berasal dari swasta dan BUMN. Kemudian 28 orang berprofesi sebagai dosen, 23 orang penegak hukum (polisi, jaksa, hakim). Dan 10 orang berprofesi sebagai auditor serta 4 orang dari KPK.
Dari KPK, selain Johan ada Direktur Gratifikasi KPK Giri Supradiyono yang lolos seleksi. Sedangkan dari TNI, calon yang diusung Panglima TNI Jend Moeldoko yakni Mayjen (Purn) Hendardji Soepandji juga lolos.
Lima calon yang diajukan Jaksa Agung Prasetyo lolos semuanya. Mereka adalah Sekeretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Agung Paulus Joko Subagyo, Sekretaris Jaksa Agung Muda Pengawasan merangkap Pelaksana Tugas Jaksa Agung Muda Pengawasan Jasman Panjaitan, Direktur Perdata di Bagian Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung Sri Harijati, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Suhardi dan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Mohammad Rum.
Dari Polri, anggota Polri aktif yang mendaftar sebanyak 13 orang, sedangkan purnawirawan polisi sejumlah 6 orang. Yang lolos lima orang. Yakni Kombes Pol (Purn) Basuki, Brigjen Pol Basaria Panjaitan, Irjen Pol (Purn) Rudiard M L Tampubolon, Irjen Pol Syahrul Mamma dan Kapolda Papua Irjen Yotje Mende.
Nama tokoh yang lolos seleksi antara lain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimmly Assidhiqie, Komisoner Komisi Yudisial (KY) Imam Anshori Saleh, anggota LPSK Lili Pintauli Siregar, mantan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani, wartawan Tempo Ahmad Taufik, aktifis ICW Lucky Djani.
Orangnya Budi Gunawan
Nama Brigjen Basaria Panjaitan menjadi sorotan. Itu terjadi lantaran namanya disebut-sebut Komjen Budi Gunawan menjadi calon tepat menjadi pimpinan KPK. "Kita nilai yang terbaik, yang pantas, yang matang, kemampuan aspek kompetensinya memadai dan bisa membangun sinergi yang baik. Dia (Basaria) bisa kok," ujar Budi Gunawan beberapa waktu lalu.
Basaria adalah salah satu dari dua perempuan di Polri yang berpangkat jenderal. Ia adalah sarjana hukum Sepamilsukwan Polri angkatan 1983/1984.
Pada tahun 2000-2004, Basaria menjabat sebagai Kepala Bagian Reserse Narkoba Polda Jawa Barat. Tahun 2006-2008, dia menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Polda Kepulauan Riau.
Pangkat bintang satu didapat ketika ia menjabat sebagai Kepala Pusat Provos Divisi Profesi dan Pengamanan Polri pada tahun 2009. Dia pernah memeriksa mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji soal pelanggaran kode etik. Tahun 2010 hingga saat ini, Basaria menjabat sebagai Widyaiswara Madya Sespim Polri.
Beberapa waktu lalu, Basaria mengaku pencalonannya ini direkomendasikan oleh pimpinan Polri. "Saya dicalonan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan pimpinan Polri lainnya," ujarnya. Selain itu, keluarganya pun mendukung penuh.pencalonannya.
Saat ditanya apa persiapannya, Basaria mengaku tidak ada. "Tidak ada persiapan khusus," jelasnya.
Sementara Johan Budi hingga kemarin belum dapat dihubungi. Johan menjadi calon kuat lantaran dari lima pimpinan KPK saat ini, hanya Johan yang mendaftar, Pimpinan KPK lainnya berjanji akan mendukung pencalonan Johan.
Sebelum mendaftar pada hari terakhir Jumat (3/7), Johan mengaku pendaftarannya atas restu ibu dan istrinya. Namun sang anak bungsu kurang mendukung.
Saat ditanya apakah tak khawatir dikriminalisasikan seperti Bambang Widjojanto dan Abraham Samad, Johan mengaku tak khawatir. "Saya hanya takut kepada Allah SWT," tegas Johan. (tribunnews/coz/zul)