Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sering Diteror, Penyidik KPK Apip Hanya Tertawa

Akan tetapi, rangkaian detonator tersebut ternyata hanya berisi stereofoam dan tidak memiliki daya ledak.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sering Diteror, Penyidik KPK Apip Hanya Tertawa
Jessi Carina
Rumah penyidik KPK Komisaris Apip di Perumahan Mediterania, Bekasi Selatan, yang sempat mendapat ancaman benda diduga bom, Minggu (5/7/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -  Anggota Polri yang bertugas sebagai penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisaris Apip Julian Miftah, hanya tertawa mendapatkan banyak teror dari orang tak dikenal.

Hal tersebut dikatakan oleh koordinator keamanan Perumahan Mediterania, Prayuda. Prayuda sedang berada di depan rumah Apip setelah benda yang diduga bom ditemukan. Ketika itu, Prayuda bertanya kepada Apip mengenai teror yang beberapa kali menimpanya.

"Pak Apip hanya ketawa-ketawa aja. Kata dia, 'ini sudah risiko saya'. Saya tanya memang ada kasus yang ditangani? Dia bilang ada kasus besar dan dia ketua timnya," ujar Prayuda di Perumahan Mediterania, Senin (6/7/2015).

Prayuda menjelaskan, rincian teror yang pernah dialami oleh Apip. Pada Minggu (28/6/2015), Apip mendapati mobilnya dalam keadaan kempes dengan bekas tusukan ketika dia ingin memasukan mobil ke garasi rumah.

Selain kempes, bekas pecahan telur juga terlihat di mobil Apip. Pada teror pertama itu, Apip belum melapor kepada polisi maupun ketua RW. Keesokan harinya, dia pun membersihkan bekas lemparan telur serta mengganti bannya yang bocor. Setelah itu, barulah dia melapor kepada ketua RW.

Prayuda mengatakan, setelah Apip pulang melapor, dia melihat kap mobilnya sudah meleleh terkena siraman air keras. Menurut Prayuda, dia melihat air keras tersebut dituangkan dengan sengaja oleh orang lain.

"Kalau terciprat doang kan kelihatan, tapi ini saya lihat dari bekasnya seperti dituangkan saja airnya," ujar Prayuda.

Berita Rekomendasi

Sampai akhirnya tadi malam, Apip menemukan benda mencurigakan di depan rumahnya di Perumahan Mediterania, Jakamulya, Bekasi Selatan. Benda tersebut dicurigai sebagai bom karena dilengkapi detonator dan diletakan di depan pagar rumah.

Akan tetapi, rangkaian detonator tersebut ternyata hanya berisi stereofoam dan tidak memiliki daya ledak.

Penulis: Jessi Carina

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas