Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNPT: Anggota Polisi Gabung ISIS Lalu Terbunuh, Itu Sangat Memalukan

Saud pun juga meminta agar masyarakat Indonesia dan keluarga besar BNPT mewaspadai keberadaan ISIS

zoom-in BNPT: Anggota Polisi Gabung ISIS Lalu Terbunuh, Itu Sangat Memalukan
AP
Pengambilalihan: ISIS mengangkat bendera mereka atas sebuah benteng kuno di Palmyra sementara televisi pemerintah melaporkan mereka telah membunuh ratusan wanita dan anak-anak 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya anggota kepolisian dari Jambi yang bergabung dengan kelompok ekstrimis ISIS dinilai sangat memalukan, ke depan hal tersebut tidak boleh terjadi lagi.

“Jelas kami sedih ada anggota kepolisian yang sudah berangkat ke Iraq dan Suriah dan terbunuh di sana. Itu sangat memalukan kita dan tidak boleh terjadi lagi," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Saud Usman Nasution dalam pernyataannya, Selasa(7/7/2015) malam.

Saud pun juga meminta agar masyarakat Indonesia dan keluarga besar BNPT mewaspadai keberadaan ISIS. "Saya minta agar mewaspadai propaganda ISIS tersebut, sehingga ke depan tidak ada lagi yang bergabung dengann mereka (ISIS),” ujarnya.

Jenderal polisi ini pun mengatakan agar semua pihak saling introspeksi dan mengecek serta memperkuat iman sesuai ajaran yang benar agar tidak tersesat arah.

“Marilah kita saling introspeksi dan mengecek serta memperkuat iman kita sesuai ajaran yang benar. Dan momentum bulan puasa ini kita benar-benar bisa menahan hawa nafsu dan bersikap sabar. Marilah kita ciptakan perdamaian dan kedamaian dengan memperkuat iman dan Islam kita serta menjauhi ajaran-ajaran menyimpang seperti radikalisme dan terorisme,” kata Saud.

Sementara itu mantan Wakil Menteri Agama Nasarudin Umar menyebut tindakan terorisme yang mengatasnamakan agama Islam yang pernah terjadi di Indonesia dan seluruh muka bumi dinilai sebagai kesalahan yang besar dan konyol.

"Para pelaku tindakan-tindakan radikalisme dan terorisme itu tidak memiliki pemahaman agama yang benar sesuai dengan kitab suci Alquran dan Hadits," katanya.

Berita Rekomendasi

Jalan pintas yang notabene justru melanggar hukum itu kata Nasarudin dilakukan karena pelaku terorisme tidak pernah membaca deretan panjang hadits-hadits dengan cermat dan tidak membaca ayat-ayat Alquran secara mendalam.

“Jika mereka paham betapa murahnya Allah SWT dalam mengampuni dosa hamba-hamba-Nya, saya yakin mereka tidak akan melakukan jalan pintas yang dimurkai oleh Allah SWT,” ujar Nasarudin.

Untuk itulah, Nasarudin mengajak seluruh pihak yang selama ini sudah termakan oleh propaganda dan ajakan sesat paham radikalisme dan terorisme untuk segera bertobat dan kembali pada ajaran Islam yang benar sesuai Alquran dan Hadits.

Apalagi saat ini umat muslim di seluruh dunia tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas