TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meminta peserta mudik turut mensosialisasikan pentingnya program KB di daerah masing-masing.

"Peserta mudik bisa menjadi duta-duta KB di wilayah masing-masing di kampung halaman," kata Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty saat melepas rombongan mudik BKKBN di Jakarta, Jumat (10/7/2015).

Bagi keluarga atau masyarakat di kampung halaman yang belum KB, maka pemudik bisa mengajak mereka ikut program KB.

Kalaupun sudah ikut KB, perlu diajak untuk mengikuti program KB jangka panjang.

"Ini mengingat terputusnya ikut program KB karena putus penggunaan alat kontrasepsi, sehingga solusinya metode jangka panjang," katanya.

Program mudik gratis yang dilaksanakan BKKBN ini diperuntukkan bagi peserta program KB yang menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang di musim lebaran tahun ini.

Peserta KB ini merupakan pengguna alat kontrasepsi IUD, Metode Operasi Wanita (MOW), Metode Operasi Pria (MOP), dan implan yang sudah ber-KB selama minimal 1 tahun.

Selain itu, peserta KB jangka pendek yang menggunakan suntik, PIL, dan kondom diperbolehkan mengikuti mudik gratis dengan syarat minimal 3 tahun dengan menunjukkan kartu peserta KB.

Surya mengatakan melalui program mudik gratis ini BKKBN mengapresiasi peserta ber-KB dengan metode jangka panjang.

"Program ini memberi penghargaan kepada keluarga yang memiliki 2 anak dan pengguna keluarga berencana," katanya.

Program mudik gratis ini digelar dengan tema 'Kami Keluarga Kecil Ber-KB Pulang Kampung'. Tujuannya kota Kuningan, Wonosobo, Purworejo, Semarang, Wonosari, Yogyakarta, Solo, Pacitan, Madiun, dan Surabaya.

Bus yang dipergunakan total mencapai 15 buah bus, dengan total peserta mencapai sekitar 831 peserta yang berdomisili di Jabodetabek. (Eko Sutriyanto)