TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan membuka posko kesehatan yang ditujukan bagi pemudik.

Jika tahun lalu hanya tiga titik, pada mudik tahun ini lima titik yakni Pelabuhan Merak (Banten), Pelabuhan Soekarno Hatta (Makassar), Pelabuhan Gilimanuk (Bali).

Kemudian, posko yang serentak dibuka mulai 13 - 16 Juli 2015 ini juga didirikan di Terminal Kampung Rambutan (Jakarta), dan Terminal Bungurasih (Surabaya).

Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan Taufik Hidayat mengatakan, berkaca antusiasme pemudik terhadap kehadiran posko mudik BPJS Kesehatan tahun lalu, BPJS menambah lokasi titik posko mudik.

"Seluruh pelayanan dan fasilitas di Posko Mudik BPJS Kesehatan ini bisa diperoleh secara gratis, sehingga masyarakat pemudik tak perlu sungkan memanfaatkan keberadaannya,” katanya di Makassar, Senin (13/7/215).

Dalam posko itu ada dokter, paramedis, ambulance, dan petugas BPJS Kesehatan yang siap memberikan pelayanan bagi para pemudik yang membutuhkan konsultasi kesehatan.

Juga dilengkapi fasilitas relaksasi atau istirahat, pemeriksaan kesehatan sederhana, obat-obatan, tindakan sederhana yang bersifat emergency, dan pemberian rujukan bilamana sangat diperlukan, serta sosialisasi kepada masyarakat.

Lantas mengapa milih pelabuhan dan terminal? "Kami memilih posko di pelabuhan dan terminal karena dirasa masih perlu perhatian khusus," katanya.

Ia menyebut di lokasi lain, seperti di stasiun kereta api atau di jalan raya, sudah banyak disediakan posko kesehatan.

BPJS juga melakukan pendataan jumlah pasien, diagnosa, penanganan yang diberikan, hingga penggunaan obat untuk pasien.

Untuk memastikan acara berjalan lancar, BPJS Kesehatan juga menggandeng Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) setempat, dan pihak terkait lainnya.

Sejumlah ambulance pun sudah disediakan untuk berjaga-jaga apabila ada pemudik yang mengalami kondisi emergency dan harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Posko Mudik BPJS Kesehatan beroperasi selama 24 jam, yang di dalamnya terdapat dua tim yang bertugas secara bergantian.

Masing-masing tim tersebut terdiri dari satu petugas BPJS Kesehatan, serta satu dokter dan dua paramedis yang berasal dari puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya yang bermitra dengan BPJS Kesehatan. (Eko Sutriyanto)