Jusuf Kalla Berharap Tidak Terjadi Perbedaan Penentukan 1 Syawal
Mudah-mudahan besok tidak berbeda karena menurut perhitungan hisab dan bulan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jusuf Kalla berharap tidak terjadi perbedaan dalam menentukan 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri 1436H/2015M.
Wakil Presiden Kalla mengaku telah berbicara dengan pimpinan organisasi Islam terkait pandangan dalam menetapkan Hari Raya Idul Fitri.
"Mudah-mudahan besok tidak berbeda karena menurut perhitungan hisab dan bulan, hilal (bulan) berada di atas dua derajat sehingga isitlahnya kan rukyat, diyakini bahwa itu (hilal) dapat dilihat," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (16/7/2015).
Jika hilal terlihat dan memenuhi syarat pada malam pemantauan, maka keesokan harinya bisa ditetapkan sebagai Hari Raya Idul Fitri.
Kalla menyampaikan bahwa pemerintah tentunya memiliki pandangan sesuai ajaran agama dalam menentukan 1 Syawal.
Di samping melalui cara melihat hilal, penentuan 1 Syawal dilakukan dengan metode perhitungan.
"Jadi melihat itu kan bisa dua, melihat dengan mata dan dengan keyakinan, ilmu, maka kita ini melihat dengan ilmu. Allah mengharuskan kita menuntut ilmu agar kita tidak hanya bisa melihat dengan mata, tetapi juga dengan ilmu. Jadi saya yakin pemerintah dapat menyatakan tidak berbeda besok, karena jelas dua derajat," tutur Kalla.
Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memprediksi adanya kemungkinan Idul Fitri tahun ini tidak dilaksanakan bersama-sama oleh sebagian besar umat Islam di Indonesia.
Kendati demikian, Menag tetap berharap agar Lebaran nantinya dapat dirayakan secara bersama-sama pada semua lapisan umat Islam di Indonesia. Pemerintah masih menunggu hasil sidang isbat dalam menentukan 1 Syawal.
Adapun Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi menetapkan bahwa 1 Syawal 1436 Hijriah jatuh pada Jumat (17/7/2015), setelah tiga kriteria terpenuhi sesuai Hisab Hakiki Wujudul-Hilal. (Icha Rastika)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.